Penurunan PAD Pemkab Kebumen Nyaris Rp100 Miliar

Penurunan PAD Pemkab Kebumen Nyaris Rp100 Miliar

MAGELANGEKSPRES.COM,KEBUMEN-Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kebumen mengalami penurunan yang cukup signifikan. Tercatat penurunan PAD Kabupaten Kebumen tahun 2020 sebesar Rp99.702.052.000 atau 23,87 persen bila dibandingkan dari target awal. Penurunan tersebut tidak terlepas dari adanya bencana Pandemi Covid-19 yang turut berimbas pada segi pendapatan untuk Kebumen. Hal tersebut terkuak dalam paripurna Penyampaian Raperda Perubahan APBD Kebumen tahun anggaran 2020, oleh Wabup Arif Sugiyanto ke DPRD Kebumen. Rapat Paripurna dipimpin Wakil Ketua DPRD Fuad Wahyudi didampingi Agung Prabowo, Senin (3/8). PAD Kebumen diproyeksikan tahun anggaran 2020 Rp417,6 miliar, namun menurun menjadi Rp317,9 miliar pada APBD Perubahan. Dalam kesempatan tersebut Wabup H Arif menjelaskan penurunan berasal dari tiga pos PAD yaitu Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan pos lainnya. Untuk Pajak Daerah turun dari Rp20.943.014.000 menjadi Rp89.697.000.000. Retribusi Daerah menurun dari Rp33.639.811.000 menjadi hanya Rp23.587.096.000. Sedanglan yang ketiga yakni pos lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang berkurang Rp68.919.141.000 dari Rp260.383.187.000. “Komponen penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah naik Rp212.818.000 menjadi Rp13.243.497.000,” paparnya. Selain itu penurunan juga terjadi pada pendapatan Dana Perimbangan pemerintah pusat yang turun Rp137.381.294.000 dari Rp1.748.404.196.000. Turunnya pendapatan ini bersumber dari dua sektor yakni Dana Alokasi Umum sebesar Rp 116.664.775.000 menjadi Rp 1.206.245.637.000 dan Dana Alokasi Khusus berkurang Rp 26.538.000.000 dari Rp 394.979.830.000. “Volumen pendapatan daerah setelah perubahan menjadi Rp 2.664.996.408.000 dari Rp 2.878.556.768.000,” jelas Arif. Penurunan pendapatan berimbas adanya perubahan belanja dari Pemkab Kebumen. Belanja Daerah sebelumnya diproyeksikan Rp 3.033.756.768.000 berkurang Rp 174.142.442.000. Itu terinci dari, Belanja Tidak Langsung yang sebelumnya Rp 1.888.463.325.000 berkurang Rp 30.261.848.000. Belanja Langsung berkurang Rp 143.880.594.000 menjadi hanya Rp 1.001.412.849.000. (mam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: