Penyaluran Dana FLPP Capai Rp6,87 Triliun
MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) mencatat penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) hingga Juni 2020 mencapai Rp6,87 triliun. Direktur Utama PPDPP, Arief Sabaruddin mengatakan, dana FLPP tersebut disalurkan untuk 67.982 unit rumah. Artinya, penyaluran FLPP tersebut telah mencapai 66,32 persen dari target yakni 102.500 unit rumah selama 2020. \"Total penyaluran FLPP sejak 2010 hingga per 19 Juni 2020 mencapai Rp51,24 triliun untuk 723.584 unit rumah,\" ujar Arief dikutip dari laman resmi PPDPP, Sabtu (20/6). PPDPP juga mencatat, hingga 19 Juni 2020 sebanyak 174.210 masyarakat terdaftar sebagai user calon debitur pada SiKasep dengan 63.414 user telah lolos subsidi checking dan sebanyak 66.633 masyarakat telah menerima FLPP. \"SiKasep pada awal 2020 telah beroperasi penuh menyalurkan bantuan pembiayaan perumahan FLPP bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR),\" ujarnya. Untuk memastikan ketepatan sasaran, masyarakat yang ingin mencari dan mengajukan KPR FLPP harus menggunakan aplikasi SiKasep. Pemerintah juga melibatkan peran serta pengembang dan bank pelaksana dalam seluruh proses bisnis pada SiKasep tersebut. \"Selain pengembang memberikan data pasokan hunian, bank pelaksana juga mengawal masyarakat hingga melakukan proses akad sehingga masyarakat tidak perlu untuk keluar rumah untuk mencari rumah,\" jelasnya. Sistem yang berjalan secara otomatis ini melibatkan peran serta dari Ditjen Dukcapil (Kependudukan dan Pencatatan Negeri Sipil) Kementerian Dalam Negeri dalam hal verifikasi status kependudukan. Dalam penyaluran FLPP ini, kata Arief, pihaknya akan mengevaluasi kinerja dari bank pelaksana sejauh mana komitmennya terhadap kuota unit rumah yang disepakati saat melakukan perjanjian kerjasama dengan PPDPP. \"Bank yang menurut penilaian kami berkinerja kurang bagus dalam penyaluran dana FLPP, kuotanya akan dialihkan ke Bank yang berkinerja bagus,\" tegasnya. Arief mencatat, hingga 16 Juni 2020, BTN masih menjadi bank pelaksana penyalur tertinggi yang telah menyalurkan dana FLPP untuk 38.177 unit senilai Rp3,86 triliun. Disusul BNI sebanyak 6.654 unit senilai Rp677 miliar. Selanjutnya posisi ketiga tertinggi penyalur FLPP hingga kemarin dipegang oleh BTN Syariah sebanyak 6.016 unit rumah senilai Rp585 miliar. \"Posisi keempat ditempati oleh BRI Syariah sebanyak 3.300 unit senilai Rp332 miliar dan BJB telah menyalurkan sebanyak 2.088 unit senilai Rp209 miliar,\" ujarnya.. Sementara itu, Direktur Konsumer BRI Handayani menambahkan, bahwa KPR Sejahtera FLPP merupakan solusi yang diberikan oleh pemerintah melalui penyediaan rumah subsidi dengan harga terjangkau namun tetap menjaga kualitas dari rumah tersebut. \"Masyarakat yang memperoleh fasilitas ini akan mendapatkan berbagai kemudahan dalam mengangsur pinjamannya antara lain suku bunga kredit yang murah yakni lima persen efektif sepanjang tenor, uang muka yang terjangkau dan tenor pinjaman yang panjang hingga 20 tahun,\" terangnya. Handayani menjelaskan, bagi masyarakat yang akan mengajukan KPR Sejahtera FLPP, ada syarat yang harus dipenuhi. Syarat tersebut antara lain masyarakat dengan penghasilan di bawah Rp8 juta, belum pernah menerima subsidi perumahan sebelumnya, merupakan rumah pertama dan masyarakat penerima wajib untuk menghuni rumah tersebut. Hingga Mei 2020, Kredit KPR BRI telah mencapai Rp33,34 triliun atau tumbuh sebesar 15 persen year on year. Perseroan masih optimistis kuota FLPP BRI sebanyak 3.000 unit dapat terserap maksimal hingga triwulan kedua tahun ini. \"Tentunya, dengan komitmen kami untuk memberikan layanan yang lebih baik, Kami juga tetap menerapkan prinsip kehati–hatian dalam setiap proses operasionalnya,\" pungkasnya. (der/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: