Peringati Hari Guru, Sigit Apresiasi Semangat Guru di Tengah Pandemi
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Profesi guru sangat mulia. Terlebih lagi di tengah masa pandemi sekarang. Banyak guru dipaksa untuk memahami teknologi informasi (TI), karena itu jadi media satu-satunya pembelajaran jarak jauh (PJJ). Hal itu dikatakan Walikota Magelang Sigit Widyonindito di sela peringatan Hari Guru Nasional ke-75, Rabu (25/11). Menurutnya, di tengah Pandemi Covid-19, peran guru tak tergantikan, oleh orangtua atau wali murid \"Saya mengucapkan selamat Hari Guru Nasional ke-75 ini. Saya harap para guru tetap semangat, berkontribusi membangun generasi cerdas,\" kata Sigit. Dirinya juga mengapresiasi kinerja guru yang tetap mobile di masa-masa serba terbatas seperti sekarang. Guru dituntut untuk kreatif dan inovatif, agar peserta didik tetap memahami setiap materi pembelajaran. \"Guru-guru kita kreatif. Banyak orang tua wali murid yang ngeluh, karena metode pembelajaran daring ini. Tapi para guru bisa menyikapinya dan terjun ke lapangan, sambil silaturahmi,\" katanya. Menurutnya, pembelajaran tatap muka, meski hanya beberapa jam, tetap saja sangat dibutuhkan. Sebab, tidak semua siswa memiliki gawai, dan orangtua mereka juga tidak memiliki waktu penuh untuk mengajarkan anak-anaknya ketika jam sekolah. \"Banyak orangtua yang bekerja, sehingga ketika anak-anak sekolah daring mereka tidak ada yang mendampingi. Maka waktu itu saya usulkan, agar guru-guru boleh berkunjung ke rumah anak-anak,\" ucapnya. Baca Juga Tim PPMT Mahasiswa Unimma Berikan Pelatihan Ibu-ibu Balita Sigit menyadari bahwa para orangtua siswa dan guru sudah ingin sekali tatap muka diberlakukan kembali. Bahkan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim sudah merestui bila daerah hendak menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar tatap muka pada Januari 2021 mendatang. \"Tapi kita harus tetap hati-hati sekali, karena ini menyangkut anak-anak kita. Kalau nanti Januari kurva Covid-19 di Kota Magelang melandai, kita bisa uji coba pembelajaran tatap muka. Tapi kalau masih seperti sekarang, ya belum berani. Tidak boleh nekat,\" terangnya. Sigit mengaku pernah menegur sekolah yang secara diam-diam memberlakukan tatap muka. Anak-anak sudah bersekolah dan mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka, sama persis ketika pandemi Covid-19 belum terjadi. \"Saya tegur, saya ingatkan. Siapa yang mau tanggung jawab kalau, semisal ada yang terpapar. Untuk itu, saya pesan jangan terburu-buru dan tergesa-gesa. Ini ujian kesabaran buat kita semangat. Yang penting kita selalu semangat dan terus berdoa,\" tandasnya. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: