Peringati Tahun Baru Hijriyah, PDAM Wonosobo Gelar Doa di 38 Mata Air

Peringati Tahun Baru Hijriyah, PDAM Wonosobo Gelar Doa di 38 Mata Air

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Seluruh jajaran pegawai dan pimpinan di  Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Wonosobo mengikuti agenda doa bersama di mata air Mangli hingga tengah malam pada pergantian tahun baru Hijriyah, dari 1441 ke 1442, Rabu (19/8) malam. Dirut PDAM Wonosobo, Muchammad Sjahid mengatakan, sebanyak 38 mata air yang menjadi sumber air untuk dialirkan PDAM juga sudah diadakan acara doa dan puncaknya digelar di Mangli. Di momentum menjelang 1 Muharram tersebut, para pejabat diturunkan mengawal tasyakuran di berbagai wilayah. “Agenda doa menjelang 1 Muharram ini, tidak hanya menggugurkan ritual tapi juga syukuri keberadaan kita di dunia sebagai manusia dan tugas di PDAM dan keberadaan mata air yang memberkahi masyarakat dan bermanfaat bagi kehidupan. Dengan agenda ritual doa di mata air ini sekaligus untuk menengok keberadaannya dan pada 10 Muharam mendatang akan diadakan santunan anak yatim yang ada di sekitar sumber air,” ungkapnya membuka agenda doa yang dimulai pukul 22.00 WIB. Di agenda doa tersebut selain digelar tasyakuran potong tumpeng juga mengundang KH Tuftazani untuk mengisi tausiyah sekaligus memimpin doa. Agenda doa disebut Sjahid dilakukan sejak bakda ashar hingga magrib dan puncaknya di sumber air Mangli yang debitnya ttermasuk tertinggi di Wonosobo. Baca Juga Syukuran HUT Pertama, Hotel Dafam Wonosobo Santuni Anak Yatim “Meski musim kemarau masih bisa aliri hingga Selomerto, Kaliwiro, dan Wadaslintang. Dipilih mata air ini mengingat selain ini cukup tua sekaligus harapannya terus dijaga dan tidak semua bisa sebesar ini dengan debit 400 liter per detik. Meski sempat surut masih dalam jangkauan untuk aliri sekaligus sumber kolam renang Mangli dan juga diolah Aqua untuk air minum kemasan,” ungkapnya. Sumber air Mangli juga sudah dimanfaatkan sejak era Belanda dan Pmenjadi pemandian atau kolam renang lalu dioperasikan PDAM sejak tahun 90an. Sumber tersebut juga kerap menyuplai beberapa kawasan kota dengan pompa ketika dibutuhkan di musim kemarau. “Di Mangli ini ada tiga pompa yang disiagakan ketika musim kemarau atau sumber lainnya surut. Dan petugas disiagakan ketika masa-masa kemarau,” pungkasnya. Disampaikan KH Tuftazani bahwa bulan Muharam juga menjadi momen bulan pengampunan, keselamatan, di muharam kisah para nabi. Diharapkan mata air di Wonosobo menjadi Banyu yang marasaken atau maun syifa atau air yang mengobati sekaligus memberkahi. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: