Permintaan Hewan Kurban di Temanggung Menurun
MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Permintaan hewan kurban pada mendekati perayaan Idul Adha tahun ini menurun. Tidak tanggung-tanggung penurunan mencapai lebih dari 30 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sumarmo salah satu pedagang hewan kurban di pasar hewan Desa Badran Kecamatan Ngadirejo menuturkan, meskipun perayaan Idul Adha tinggal menunggu hari, namun belum ada geliat pembelian hewan kurban. Kondisi ini katanya, sangat berbeda dengan tahun lalu, dari sepekan menjelang perayaan Idul Adha, permintaan akan hewan kurban terus mengalami peningkatan, dan puncaknya saat dia hingga tiga hari menjelang Idul Adha. \"Tahun ini Idul Adha akan dirayakan pada 31 Juli, artinya hanya tinggal tiga hari kedepan, tapi permintaan hewan kurban masih sangat sedikit. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya penurunan mungkin lebih dari 30 persen,\" Tuturnya. Biasanya ungkap Sumarmo, tiga hari menjelang Idul Adha dirinya sudah menjual antara 120 hingga 150 ekor kambing jantan siap kurban, namun saat ini dirinya baru menjual sebanyak 80 kambing jantan siap kurban. Baca Juga BBRSPDI Kartni Temanggung Belum Optimal Terima Siswa Ia menuturkan, pembeli hewan kurban berupa kambing paling banyak dari daerah Jogjakarta, Magelang, Ambarawa, Semarang dan Salatiga. \"Pembeli dari Temanggung sendiri ada, tapi jumlahnya tidak sebanyak dari luar daerah,\" katanya. Roni pedagang lainnya juga menuturkan hal yang sama. Penurunan permintaan hewan kurban ini sudah terasa sejak sepekan lalu. Setiap pasaran hewan di pasar hewan Desa Badran Kecamatan Kranggan, antara pedagang dan pembeli banyak pedagangnya. Terkait dengan harga hewan kurban sendiri lanjutannya, mengalami kenaikan antara Rp200 ribu hingga Rp300 ribu per ekor. Padahal jumlah pembelinya menurun, namun harga tetap mengalami kenaikan. \"Karena menjelang hari hari kurban ini. Jadi dari peternak nya harga memang mengalami kenaikan,\" ujarnya. Menurutnya, penurunan permintaan ini karena saat ini kondisi perekonomian masyarakat sedang melemah, hasil panen pertanian tidak mahal, pekerjaan sedang susah. \"Dampak dari virus korona ini, jadi masyarakat saat ini lebih memilih untuk mencukupi kebutuhan pokoknya terlebih dahulu,\" ujarnya. Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertenak an dan Perikanan Kabupaten Temanggung Esti Dwi Utami mengatakan, penjualan hewan kurban tahun ini memang mengalami tren penurunan, namun demikian penurunan itu bisa disebabkan karena saat ini banyaknya pedagang yang menawarkan barang dagangannya melalui jejaring sosial. \"Perdagangan secara konvensional di pasar-pasar hewan memang mengalami penurunan, namun tidak menutup kemungkinan perdagangan melalui sosial media bisa mengalami peningkatan. Sekarang ada tren baru berjualan melalui media sosial,\" katanya. Penurunan permintaan hewan kurban ini tidak hanya terjadi di pasar hewan Desa Badran Kecamatan Kranggan saja, melainkan juga terjadi di pasar-paaar hewan lainnya di Temanggung. \"Ada delapan pasar hewan di Temanggung, setiap hari pasaran kami selalu memantau dan kondisinya sama,\" tururnya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: