Permintaan Presiden Tak Digubris

Permintaan Presiden Tak Digubris

JAKARTA Berkali-kali Perintah Presiden Joko Widodo yang melarang perombakan direksi BUMN hingga pelantikan pemerintahan baru pada Oktober 2019. Sayangnya ini tidak digubris. Kementerian BUMN tetap ngotot merombak jajaran direksi perbankan pelat merah. Dan terakhir manajemen PT BNI Tbk yang dirombak. Dalam RUPSLB, diputuskan memberhentikan komisaris BNI Marwanto Harjowiryono yang digantikan oleh Direktur Jenderal Keuangan Askolani. Marwanto kini digeser sebagai komisaris BTN. Sebelumnya, Askolani merupakan komisaris Bank Mandiri. Selain posisi komisaris, sejumlah jabatan direksi juga dirombak. Di antaranya, memberhentikan Catur Budi Harto dari direktur bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah dan jaringan. Posisi tersebut digantikan Tambok P. Setyawati yang sebelumnya menjabat direktur bisnis konsumer BNI. Tak hanya itu, direktur keuangan BNI juga digeser dari Anggoro Eko Cahyo ke Ario Bimo. Anggoro dipindah sebagai direktur bisnis konsumer BNI. \"Untuk memberikan pengalaman baru ke direksi,\" papar Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, kemarin. Sementara itu, setelah penunjukan Suprajarto sebagai Dirut BTN yang kemudian memilih mundur, PT BRI Tbk saat ini tidak memiliki direktur utama (Dirut). Kini posisi Dirut di BRI diisi oleh pelaksana tugas (Plt), yaitu Sunarso. Plt tersebut akan mengisi kekosongan posisi Dirut hingga keputusan RUPSLB Senin mendatang. \"Plt Pak Sunarso per hari ini (kemarin, red),\" kata Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo kemarin. BRI diagendakan melakukan RUPSLB Senin dengan salah satu agenda penunjukan Dirut baru. Sayang, dia enggan membenarkan kabar yang beredar bahwa Wakil Dirut BRI Sunarso akan menduduki jabatan kosong tersebut. \"Saya belum tahu,\" ungkapnya. Sementara itu, yang akan menjabat pelaksana harian Dirut Bank BTN adalah Direktur Commercial Banking Bank BTN Oni Febriarto Rahardjo. Gatot menyatakan, ada waktu 90 hari ke depan untuk menggelar RUPSLB. \"Dalam anggaran dasarnya menyampaikan seperti itu,\" katanya. Corporate Secretary BTN Achmad Chaerul menuturkan, manajemen menghormati keputusan mengenai perubahan pengurus perseroan. Sebab, hal tersebut merupakan kewenangan penuh dari pemegang saham.\"Kami optimistis dengan formasi direksi saat ini dan dengan peran Pak Oni Febriarto Rahardjo untuk menjalankan tugas Dirut,\" jelasnya. Sebagai perusahaan terbuka, Chaerul menekankan bahwa Bank BTN taat asas dan sesuai dengan GCG akan menjalankan keputusan RUPSLB itu. Bisnis BTN akan tetap berjalan normal dengan dukungan seluruh pegawai untuk menjalankannya. \"Kami yakin dengan posisi yang baru ini akan lebih fokus dalam berkontribusi pada perbaikan kualitas kredit dan akan mendorong kinerja BTN lebih baik ke depan\" tuturnya. (ful/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: