Persaingan di Era Industri 4.0 Ketat, Profesi Kerja Diganti Robot
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO - Generasi milenial Wonosobo secara serius untuk meningkatkan penguasaan Teknologi Informatika dan Komunikasi (TIK) demi memenangkan persaingan sengit global di era industri 4.0. Kehidupan serba tidak pasti akibat adanya perubahan teknologi yang begitu cepat, banyak perusahaan yang terpaksa tutup. “Ancaman yang nyata-nyata kini sudah di depan mata dari era industri 4.0, diantaranya adalah terbatasnya profesi dan lapangan pekerjaan karena banyak yang sudah digantikan dengan system otomasi dan robot yang dinilai lebih efisien,” ungkap Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo. Hal itu disampaikan di depan 60 peserta Pelatihan dan Sertifikasi Bidang TIK Berbasis Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang digelar Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kominfo RI di Ballroom Kresna Hotel, Senin (21/9). “Satu lagi, saat ini kita bisa melihat adanya persaingan bisnis kini menjadi tak kasat mata karena teknologi digital mampu menembus tatanan yang selama ini terbangun secara konvensional,” terangnya. Baca juga Akses Masuk Pasar Rejowinangun Dibatasi , Pasca-Pedagang Terpapar Covid-19 Karena itulah, adanya kesempatan yang diberikan secara cuma-cuma oleh BPSDM Kemenkominfo melalui pelatihan tersebut layak disyukuri bersama. Dengan bimbingan dan materi-materi yang diberikan para instruktur kompeten dari BPSDM Kemenkominfo. Andang berharap para peserta pelatihan yang merupakan lulusan SMK dan Diploma hingga Sarjana jurusan Teknologi Informasi akan mampu memenangkan persaingan di era industri 4.0. “Hal ini saya tekankan karena untuk memenangkan persaingan di era teknologi saat ini. Adik-adik setidaknya harus memiliki tiga hal. Yaitu, kompetensi di bidang teknologi digital, meningkatkan kemampuan berinovasi, dan mempersiapkan ketahanan, kemampuan beradaptasi dan keterampilan berfikir kritis,” tegasnya. Pesan-pesan Sekda itu selaras dengan tujuan dari pelaksanaan pelatihan yang bakal digelar selama 5 hari tersebut. Kepala BPSDM Kemenkominfo RI Perwakilan Daerah Istimewa Jogjakarta, Zulkarnaen, secara tegas menyebut tujuan dari pelatihan, selain untuk menegaskan kehadiran negara dalam upaya menekan angka pengangguran juga untuk mengupgrade, atau meningkatkan kapasitas dan kompetensi generasi muda khususnya di bidang TIK. “Ada 3 program dalam pelatihan ini, yang kita bagi dalam 3 peminatan peserta, yaitu program Junior Officer, Junior Web Developer dan Junior Web Administrator,” tutur Zulkarnaen. Demi menghindari potensi penularan COVID-19, sebelum mengikuti pelatihan, Zulkarnaen meyebut seluruh pihak yang terlibat, mulai dari peserta, instruktur, panitia hingga asesor telah menjalani Rapid Diagnostic Test (RDT). Hasilnya seluruhnya telah dinyatakan non reaktif. Selama pelatihan, para peserta juga dibekali dengan perlengkapan pelindung diri, hand sanitizer serta di dalam ruang pelatihan tetap menerapkan standar protocol kesehatan dengan jaga jarak aman. Harapannya, setelah mengikuti pelatihan secara aman, seluruh peserta akan mendapatkan penilaian baik, melalui sertifikat kompetensi bidang TIK dari BPSDM Kemenkominfo yang akan sangat bermanfaat bagi pengembangan diri mereka kedepan. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: