Petani di Temanggung Meminta Potongan Pembelian Tembakau Diturunkan Jadi 10 Persen

Petani di Temanggung Meminta Potongan Pembelian Tembakau Diturunkan Jadi 10 Persen

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM - Petani tembakau di Kabupaten Temanggung, meminta Presiden Joko Widodo tidak kembali menaikkan tarif cukai hasil produk tembakau di tahun 2023 mendatang. Petani juga meminta pabrikan mengurangi persentase pemotongan pembelian tembakau saat panen raya tiba. \"Bu mentri Sri Mulyani sudah menetapkan kenaikan tarif cukai, kenaiakan rata-rata pabrik besar 12,5 persen, 5 persen dan 2,5 persen. Sebenarnya kita juga keberatan, tapi kita tadi menyampaikan ketika di tahun 2022 ini sudah terlanjur dinaikkan, tahun 2023 jangan naik lagi,\" pinta Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Agus Parmuji usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo saat kunjungan Ke Temanggung, Selasa (14/12). Ia mengatakan, kenaikan tarif cukai produk hasil tembakau ini merupakan salah satu instrumen yang menghambat kemakmuran petani. Dengan kenaikan tarif cukai ini akan berdampak pada pembelian dari pabrikan dan harga tembakau. Selain itu lanjutnya, dalam pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo, pihaknya juga menyampaikan beberapa keluhan petani, terutama tentang usulan petani selama tiga tahun tentang kedaulatan petani tembakau nasional berkaitan dengan pembatasan pengaturan importasi tembakau \"Alhamdulillah tadi sudah dijawab oleh presiden, sudah dibuatkan PP (Peraturan Presiden) tentang itu,\" jelasnya. Dijelaskan, PP tersebut yakni PP 05 pengejawantahan dari Undang-Undang Cipta Kerja pasal 12 ayat 11 di situ tembakau masuk sebagai tanaman strategis yang harus dilindungi dan tidak tergerus oleh gelombang impor. Dikatakan, di dalam PP tersebut ada sebuah kewajiban bahwa penyerapan tembakau lokal akan dijadikan acuan kuota pembelian atau kebutuhan impor, sehingga ketika industri membeli lokal sedikit maka impor juga sedikit. \"ini sudah cukup bagus, harapan kami bisa dilaksanakan sesuai dengan aturan yang ada,\" harapnya. Kemudian lanjutnya, tentang rantai pasok pertembakauan, sistem ini nantinya petani tembakau sudah mendapatkan informasi yang jelas terkait dengan kebutuhan pabrikan akan tembakau nasional dan tembakau impo. \"Menjelang musim tanam atau telatnya mau panen sudah ada informasi terkait dengan kebutuhan industri kebutuhan nasional berapa, dan tembakau impor berapa. Sehingga ada kepastian untuk menjual tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, petani dibutakan oleh informasi kebutuhan pabrikan akan kuota yang dibutuhkan, kebutuhan nasional berapa dan impor berapa tidak terdeteksi,\" katanya. Sehingga lanjut Agus dengan adanya PP 05 ini, kemudian sistem rantai pasok pertembakauan nantinya akan menjadi salah satu pencerahan pertembakauan di masa depan. Pihaknya memang sangat mendukung program yang digagas oleh presiden tetang food estate. Karena food estate akan menjadi tumpang gilir pertanian yang sempat mati suri seperti bawang putih dan bawang merah karena petani tidak bisa menjual hasil panen. Dengan food estate ini akan ada dampak efek dominonya ke petani sebagai tumpang gilir sebagai bonus ekonomi. Sementara itu Yamuhadi Sekretaris APTI Temanggung Yamuhadi berharap, persentase pemotongan tembakau saat panen raya tidak lagi sebanyak 20 persen. Potongan ini dinilai sangat memberatkan petani tembakau. \"Potongan sebanyak 20 persen ini sangat berat bagi petani, apalagi akhir-akhir ini harga tembakau tidak sesuai dengan harapan petani,\" katanya. Menurutnya, potongan sebanyak 20 persen ini sudah terjadi sejak zaman dahulu, namun saat itu petani tidak merasa keberatan lantaran harga jual tembakau masih cukup tinggi. Namun sekarang dengan harga jual tembakau yang tidak sesuai dengan harapan maka petani merasa sangat keberatan. \"Saya tadi sudah sampaikan kepada pak Presiden, ke depan persentase pemotongan tidak lagi 20 namun turun menjadi 10 persen,\" harapnya. Pihaknya juga sudah menyampaikan kepada presiden agar pemerintah melalui Menteri Perindustrian bisa bernegosiasi dengan pabrikan rokok untuk menurunkan persentase potongan pembelian tembakau. \"Harapan kami di panen raya ke depan persentase potongan ini sudah turun menjadi 10 persen,\" harapnya lagi. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: