Pilkades Penusupan Memanas

Pilkades Penusupan Memanas

PANGKAH - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Penusupan Kecamatan Pangkah memanas. Hal itu menyusul adanya pencopotan paksa atribut kampanye milik salah satu bakal calon (balon) kades yang dilakukan oleh oknum pejabat ASN yang berdomisili di desa tersebut. Pelepasan atribut kampanye dilakukan tanpa adanya konfirmasi. Sehingga balon kades dan tim sukses yang dirugikan merasa kecewa. \"Gambar (atribut kampanye) balon (kades) kami dirobohkan. Kami tidak terima. Ini pelecehan,\" kata M Alam Irham, 33, salah satu tim sukses dari balon kades yang dirugikan, Sabtu (28/9). Alam mengungkapkan, Pilkades di Desa Penusupan diikuti dua orang balon. Keduanya yakni Guntur Zagiat Yudiansyah atau Yudi dan Khalimi. Semula, kedua balon itu memasang atribut kampanye berupa banner di sebelah barat Balai Desa Penusupan. Tepatnya di tepi jalan yang bersebelahan dengan tanah pengairan. Atribut kampanye dipasang sekitar tiga pekan silam. Namun, pada Jumat (27/9) lalu, tiba-tiba atribut kampanye milik balon kades Yudi dirobohkan oleh seorang pejabat ASN yang bertugas di Pemkab Tegal. Sedangkan atribut kampanye milik balon kades Khalimi, sudah dipindah sebelumnya, tanpa dirusak. \"Kenapa gambar balon kami yang dirobohkan, sedangkan milik balon lainnya, tidak. Mestinya sebelum merobohkan gambar, bilang dulu ke kami. Jangan langsung dirobohkan. Itu kan sama saja merusak atribut kampanye,\" cetus Alam garang. Setelah mendapat informasi, seluruh pendukung dan tim sukses balon kades Yudi menggeruduk ke balai desa. Mereka meminta agar panitia Pilkades mengklarifikasi kejadian tersebut. Seluruh pendukung terlihat marah. Dalam hitungan menit, massa semakin banyak. Bahkan, pelaku perobohan atribut kampanye yang sudah berada di balai desa nyaris dihakimi massa. Menurut Alam, kemarahan para pendukung tak bisa dibendung. Beruntung, ada salah satu tokoh masyarakat di desa tersebut yang mendamaikannya. \"Untung ada Mas Rosa (tokoh masyarakat) yang mendamaikan. Kalau tidak ada, mungkin orang itu sudah dimassa,\" ungkapnya. Balon Kades Penusupan, Yudi, mengaku sangat menyayangkan ulah pelaku. Padahal, pelaku merupakan pejabat eselon 3 yang bertugas di Pemkab Tegal. Mestinya, pelaku koordinasi lebih dulu jika hendak merobohkan atribut kampanye miliknya. \"Waktu mau merobohkan, beliau tidak ngomong ke saya. Mungkin kalau ngomong dulu, saya legowo,\" ucapnya singkat. Terpisah, Ketua Panitia Pilkades Penusupan, Eka, saat dikonfirmasi tentang masalah tersebut, pihaknya membenarkan. Dia mengaku sudah mengklarifikasi ke pihak yang melepas paksa atribut kampanye itu. Pengakuan dari pelaku, atribut kampanye dipasang di lokasi tanahnya. \"Pengakuannya begitu, (tanah miliknya) sepeninggalan almarhumah ibunya,\" kata Eka. Menurut Eka, permasalahan itu sudah didamaikan di balai desa pada Jumat sore (27/9). Sementara saat ditanya apakah ada tuntutan dari kedua belah pihak, Eka mengaku belum tahu. \"Kami belum monitor adanya tuntutan atau tidaknya,\" tandasnya. (yer/gun)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: