PIRAuto Disosialisasikan ke Petani Secara Online Karya Mahasiswa Untidar

PIRAuto Disosialisasikan ke Petani Secara Online  Karya Mahasiswa Untidar

MAGELANGEKSPRES.COM,PROGRAM Kreativitas Mahasiswa Teknologi (PKM-T) PIRAuto, Mesin Pemipil dan Perajang Jagung Otomatis dengan Metode Mechanics Centrifugal Pressure karya mahasiswa Universitas Tidar berhasil disosialisasikan kepada Kelompok Tani Dadi Mulyo, Desa Pucanganom, Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul melalui Zoom Meeting. Sosialisasi mendapatkan sambutan positif dari Kelompok Tani Dadi Mulyo. “Kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa sudah mengajak kami bekerja sama dalam program ini. Semoga dalam kerjasama ini menghasilkan manfaat untuk kita semua, serta semoga mesin ini mampu kami implementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ucap Sujari selaku Ketua Gabungan Kelompok Tani Dadi Mulyo Desa Pucanganom. “PIRAuto merupakan terobosan dari temen-temen mahasiswa (Untidar) yang mampu memberikan solusi terhadap permasalahan petani jagung. Saya berharap kedepannya PIRAuto ini dapat diimplementasikan serta memberikan manfaat untuk Kelompok Tani Dadi Mulyo Desa Pucanganom sehingga silahturahmi kita tetap terjalin,” tambah Xander Salahudin, ST MEng dosen pembimbing PKM. PIRAuto ini dibuat oleh 5 mahasiswa antara lain Sri Widiastuti, M. Alfan Setiawan, Hamid Afandi, Alvian Dwi Erlansyah, Alfiyah Ibni Aqil dengan bimbingan dari Xander Salahudin ST MEng Wahyu. Usai disosialisasikan PIRAuto diharapkan dapat berimplementasikan setelah pandemi serta memberikan manfaat nyata bagi petani jagung di Indonesia, khususnya di Desa Pucanganom. Baca juga TK ABA 7 Bagikan Sayur Gratis, Gerakan Ta’awun untuk Petani “Keunggulan produk ini sederhana, efektif, efisien, ekonomis, ramah lingkungan, serta mudah dipindahkan sehingga cocok digunakan kelas rumahan. Jika manual, 1,5 ton jagung perlu waktu 10 hari. Sedangkan, dengan PIRAuto 1,5 ton mampu diselesesaikan dalam 2,5 hari. Mesin ini mampu membantu petani menghemat waktu, tenaga, dan biaya dalam penanganan pasca panen jagung,” kata Wahyu Fitri, Ketua Tim PKM-T PIRAuto. Hamid Afandi selaku anggota tim menyampaikan bahwa PIRAuto dapat melakukan tiga fungsi sekaligus, yaitu memipil biji jagung, membersihkan pipilan biji jagung, serta merajang tongkol jagung. Oleh sebab itu, proses penanganan pasca panen jagung akan lebih efektif dan efisien dengan mesin ini. “Mekanisme kerja mesin ini cukup sederhana, yaitu menggunakan energi listrik minimal 450 watt. Mesin ini memanfaatkan gaya sentrifugal yang dihasilkan putaran motor menjadi gaya dorong yang akan mendorong jagung menuju pisau pemipil. Tongkol jagung yang habis terpipil akan terdorong menuju pisau perajang sehingga akan terpotong kecil-kecil dan siap digunakan sebagai pakan ternak. Sedangkan pipilan biji jagung akan dibersihkan dari kotoran terlebih dahulu sebelum dikeluarkan,” terang Hamid. Sosialisasi ini merupakan salah satu bentuk penerapan Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian kepada Masyarakat dengan membuat inovasi mesin pengolahan jagung. Wahyu Fitri dan kawan-kawan berhasil memberikan bekal pengetahuan terkait seluk beluk PIRAuto dari proses pembuatan, penggunaan hingga perawatan mesin. (hen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: