Pola Pembelian Online Lokal Makin Marak, Jasa Antar Barang Kena Imbas

Pola Pembelian Online Lokal Makin Marak, Jasa Antar Barang Kena Imbas

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Meskipun diperkirakan pandemi corona segera berlalu dengan adanya publikasi tentang Wonosobo yang menuju zona hijau, namun pola jual beli masyarakat masih bertahan dengan cara yang dinilai lebih aman. Salah satunya dengan pemesanan online dan pembayaran ketika barang sampai di alamat pembeli alias Cash On Delivery (COD). Tak hanya dilakukan pemilik usaha rumahan, cara yang sama ternyata juga dilakukan para pemilik toko hingga pedagang pasar. Menurut salah satu pemilik lapak kelontong dan sembako di Pasar Induk Wonosobo, Eko, ha itu sudah dilakukannya bahkan sejak Maret lalu. “Sebenarnya ada atau tidak ada pandemi saya sudah mulai melakukan pesanan antar itu, terutama untuk paket sembako yang menjangkau hingga luar kecamatan. Bahkan juga ke kawasan Leksono. Mayoritas memang pelanggan saya yang biasanya ke lapak di pasar. Kebetulan karena ada covid 19 ini, mereka semakin terbiasa, hanya memanfaatkan WA saja,” tuturnya kemarin (18/6). Diungkapkan Eko, para pembeli juga tidak keberatan dikenakan biaya tambahan untuk biaya pengiriman. Meskipun dihitung sesuai dengan banyaknya barang maupun jarak antar. Hal itu masih dinilai wajar dan mempermudah. Terlebih lagi pembeli bisa menitip berbagai jenis barang yang dibutuhkannya sekaligus pada satu pedagang. Baca Juga Hari Keempat Pencarian, Pemancing Asal Magelang Akhirnya Ditemukan Sudah Meninggal di Cilacap “Meskipun saya jualannya kelontong, tapi beberapa pembeli kerap menitip daging maupun bumbu, itu justeru mempermudah lapak lainnya yang terpaksa meliburkan karyawan atau berniat tutup. Karena seperti saya juga biasanya terima pesanan di rumah,” imbuhnya. Menurut salah satu pedagang sayur yang fokus ke penjualan online lewat media sosial, Kartini, semenjak pandemi beberapa lini usahanya terimbas. Bahkan untuk penjualan komoditas utamanya sempat mengalami penurunan hingga nol rupiah. Namun ketika beralih ke jualan sayur segar harian dengan fasilitas antar, akhirnya bisa bertahan bahkan mengembangkannya hingga diadopsi pedagang lain. Kini selain memanfaatkan WhatsApp dan Instagram, timnya memanfaatkan media website atau blog untuk mempermudah pemesanan. “Untuk sayur sebenarnya sangat bagus karena pembeli bisa pesan berbagai jenis sayur tanpa harus jauh-jauh ke pasar dan dikemas sesuai kebutuhan. Kami juga sudah memulai jasa antar sejak awal pandemi dan ini disambut positif pelanggan karena mereka tidak harus keluar rumah,” ungkap Kartini. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: