Proyek Rabat Lugosobo Diprotes Warga

Proyek Rabat Lugosobo Diprotes Warga

PURWOREJO - Proyek pembangunan jalan rabat beton di Kelurahan Lugosobo RT 1 RW 2 Kecamatan Gebang Purworejo diprotes warga. Alasannya, hasil pembangunan tersebut dinilai tidak sesuai dengan perencanaannya. Tokoh masyarakat setempat, Suryadi mengungkapkan, dalam spesifikasi ketebalan rabat beton jalan yang seharusnya 12 cm, ketika diukur kurang dari itu. Ketebalan pinggir hanya 11 cm, ketebalan tengah hanya 6 cm, 7 cm bahkan ada yang 3 cm. \"Dana proyek tersebut diambilkan dari DAU Tambahan Kelurahan Lugosobo TA 2019 tersebut. Proyek rabat beton jalan pemukiman ini ada tiga ruas kami duga bermasalah semua. Tapi hanya warga RT 2 RW 1 yang berani protes. Proyek ini speknya lebar 6 m, panjang 600 m dan ketebalan 12 cm. Namun ketebalan sangat jauh dari spek,” kata Suryadi. Pengerjaan dengan nama paket pengadaan material pembangunan jalan pemukiman Kelurahan Lugosobo dimenangkan oleh CV Pola Teknik yang beralamat di Desa Kemanukan, Kecamatan Bagelen dengan nilai kontrak sebesar Rp 248.064.850. Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) adalah Camat Gebang, Makin Mubasir, SH, MH. Menanggapi protes warga, Makin Mubasir yang dihubungi via pesan singkat whatsapp mengatakan bahwa, dia belum bisa memberikan keterangan karena akan melakukan kunjungan ke lokasi terlebih dahulu. Terpisah Ketua LPMK yang juga Ketua Pokmas Kelurahan Lugosobo, Ngadiman menjelaskan bahwa pihaknya hanya mengetahui anggaran untuk membayar tenaga kerja yang berjumlah 22 orang. “Kami baru menerima transfer ke rekening Pokmas sebanyak Rp 50 juta untuk membayar tenaga. Nilai proyek kami tidak tahu. Konsultan perencana dan pengawas  pun sudah ditentukan oleh Lurah (saat itu dijabat oleh Sugeng Darmawan),” kata Ngadiman saat dikonfirmasi, Selasa (3/9) siang. Ngadiman juga akan mengundang tokoh masyarakat, pengawas proyek dan Pokmas untuk membicarakan terkait adanya protes warga tersebut. Ia juga memastikan tidak akan ada intervensi atau intimidasi terhadap warga yang protes. “Kalau ada intimidasi atau intervensi saya lebih baik mundur dari Ketua Pokmas,” tegas Ngadiman. (luk)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: