Puting Beliung Sapu Bengkel Motor 

Puting Beliung Sapu Bengkel Motor 

MAGELANGEKSPRES.COM, SELOPAMPANG – Sebuah bengkel sepeda motor di Desa Ngaditirto Kecamatan Selopampang rata dengan tanah, pasca diterjang angin puting beliung, Selasa (22/1) malam. PLt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Gito Walngadi mengatakan, sebelum angin puting beliung menyapu daerah tersebut, hujan deras dengan intensitas tinggi sudah terjadi cukup lama. “Angin ini datangnya tidak bersamaan dengan hujan, setelah hujan mulai agak reda, kemudian angin baru mulai terjadi di daerah itu,” katanya, kemarin. Ia mengatakan, beruntung saat kejadian tidak ada mekanik maupun konsumen yang datang di bengkel tersebut, sehingga tidak ada korban jiwa dalam kejadian. Hanya saja kerugian diperikarakan bisa mencapai lebih dari Rp35 juta. “Jelas bangunan bengkel ambruk total, di dalamnya ada beberapa sepeda motor yang semakin rusak karena tertimbun bangunan bengkel itu,” ujarnya. Selain karena terjangan angin yang sangat kencang, dimungkinkan ambruknya bengkel sepeda motor tersebut karena atapnya yang tidak mampu menahan banyaknya air hujan. “Hujannya sangat lebat sekali, ada kemungkinan juga bangunan itu roboh karena tak mampu lagi menahan derasnya air hujan,” katanya. Pasca kejadian tersebut, puluhan warga dibantu tim SAR BPBD Temanggung segera melakukan pembersihan lokasi. Ia menambahkan, selama bulan Januari ini, sudah terjadi beberapa bencana alam, di antaranya bencana tanah longsor, angin puting beliung dan beberapa bencana alam lainnya. Oleh karena itu pihaknya mengimbau agar warga semakin meningkatkan kewaspadaanya. “Memasuki bulan Januari ini bencana alam langsung ada, tapi paling banyak untuk saat ini bencana tanah longsor. Dan alhamdulilah bencana tanah longsor di Temanggung tidak seperti didaerah lain, bencana alam yang terjadi di Temanggung masih dalam kondisi aman,” katanya. Namun demikian warga tidak boleh menyepelekan kejadian saat musim penghujan seperti ini, sebab musim penghujan seperti ini sangat berpotensi menimbulkan bencana alam. “Kewaspadaan harus semakin ditingkatkan, apalagi saat ini belum memasuki puncak musim kemarau,” pesannya. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: