Resesi Bukan Akhir Segalanya
MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA-Meski jurang resesi terbentang di depan, Indonesia harus tetap optimistis. Resesi, menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, bukanlah akhir dari segalanya. Tidak seharusnya resesi membuat perekonomian tanah air buruk. “Kalau kontraksi lebih kecil dan bisa pulih pada bidang konsumsi, investasi, belanja pemerintah diakselerasi, ekspor membaik, maka bisa berharap pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga lebih baik,” terang Ani, sapaan Sri Mulyani, di gedung DPR Senin (7/9). Dia menambahkan, kenaikan jumlah pasien positif Covid-19 harus terus diwaspadai. Sebab, faktor kesehatan masih sangat memengaruhi dinamika ekonomi. Karena itulah, pemerintah tetap fokus menanggulangi pandemi Covid-19 di berbagai wilayah. Sementara, kondisi ekonomi saat ini memang masih mengalami kontraksi akibat konsumsi yang turun hingga 5,8 persen dan investasi yang turun 8 persen. Namun, Ani mengatakan bahwa kondisi ekonomi berangsur membaik. “Artinya membaik dibanding kondisi April, Mei, dan Juni. Kita berharap Juli, Agustus, dan September nanti indikator pertumbuhan ekonomi akan lebih baik dibanding kuartal kedua,” paparnya. Terpisah, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa sektor finansial Indonesia masih tetap kuat. Dia memerinci, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan hingga 31 Agustus 2020 berada pada level 23,1 persen. Angka itu masih jauh dari ambang batas yang 8 persen. Selain itu, DPK (dana pihak ketiga) tumbuh 8,53 persen. “Jadi, DPK cukup meningkat,” tambah Airlangga. Dia juga menyebut besarnya peran sektor perbankan untuk memulihkan perekonomian nasional. Untuk restrukturisasi, pinjaman totalnya sudah mencapai Rp 857,6 triliun. Angka tersebut terdiri atas restrukturisasi nasabah korporasi Rp 502,7 triliun untuk 1,24 juta debitor. Sedangkan dana restrukturisasi UMKM tercatat Rp 354,26 triliun untuk 5,76 juta nasabah. “Untuk sektor UMKM penyaluran KUR ini per September target Rp 190 triliun, realisasi Rp 103 triliun dan jumlah nasabah tambahan 3 juta nasabah,” pungkasnya. (jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: