Ribuan Rumah Warga Terendam, Banjir Setinggi 1 Meter Melanda Medan dan Lamongan
JAKARTA, MAGELANGEKSPRES.COM - Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Indonesia menyebabkan banjir. Di wilayah Kota Medan, Sumatera Utara, banjir dengan ketinggian muka air berkisar antara 30 sentimeter hingga satu meter menyebabkan 3.267 rumah warga terendam air. Banjir juga terjadi di Lamongan, Jawa Timur mengakibatkan 60 rumah terendam air. Banjir di Medan melanda 9 kecamatan, antara lain Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Selayang, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Baru, Kecamatan Medan Sunggal, Kecamatan Medan Polonia, Kecamatan Medan Denai, Kecamatan Medan Labuhan, dan Kecamatan Medan Amplas. Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari lewat keterangan resminya, Selasa, 1 Maret 2022 mengatakan, BNPB mengimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi ancaman bencana hidrometeorologi.\"Langkah mitigasi yang dapat dilakukan di antaranya mengetahui risiko bencana yang ada di lokasi tempat tinggal, pahami rute evakuasi atau daerah yang lebih tinggi,\" ujarnya. BPBD Kota Medan beserta organisasi perangkat daerah (OPD) dan aparat setempat berkoordinasi untuk melakukan evakuasi kepada warga terdampak. Selain itu, bantuan logistik juga disalurkan untuk memenuhi kebutuhan dasar. Pendirian tenda dan dapur umum telah dibuat bagi warga yang memilih mengungsi atas kejadian ini. Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG menyebutkan hingga tiga hari ke depan Kamis (3/3) wilayah Kota Medan berpotensi mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Dia minta masyarakat memahami potensi bahaya sekitar dan informasi peringatan dini cuaca yang bersumber dari laman resmi seperti InaRISK dan InfoBMKG. Selain di Medan, sebanyak 60 KK yang tinggal di Desa Bulubrangsi dan Desa Gedog, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan juga terdampak banjir dengan tinggi muka air (TMA) 40-60 sentimeter, Selasa, 1 Maret 2022. Banjir di Lamongan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan mengatakan, peristiwa itu terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut. Volume air yang besar mengakibatkan luapan di sepanjang aliran irigasi yang terdapat di Desa Godog dan mengarah ke Desa Bulubrangsi sampai dengan kali Banayar dan Sungai Pajang, hingga bermuara di Sungai Bengawan Solo. Dari peristiwa itu, sebanyak 60 unit rumah terendam banjir termasuk lahan pertanian seluas 25 hektar. Belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa, namun banjir telah membuat aktivitas dan mobilitas warga menjadi terkendala. BPBD Kabupaten Lamongan bersama instansi terkait telah berada di lokasi guna melakukan kaji cepat dan pendataan terkait dengan dampak yang ditimbulkan. Kondisi mutakhir yang dilaporkan hingga Selasa (1/3) pukul 11.00 WIB, permukiman warga dan jalan desa masih terendam air, namun TMA sudah berangsur-angsur surut. Kendati TMA banjir telah mengalami penurunan, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Lamongan hingga Kamis (3/3), menurut informasi peringatan dini cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Menyikapi hal tersebut, maka BNPB mengimbau kepada seluruh komponen pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca. (fin/me)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: