Roadshow Kesehatan Tuntaskan Stunting

Roadshow Kesehatan Tuntaskan Stunting

WONOSOBO-Dinas Kesehatan Wonosobo diminta menggelar roadshow kesehatan ke tingkat kecamatan. Kegiatan tersebut untuk percepatan menuntaskan stunting. “Tolong dijadwalkan  roadshow kesehatan di tingkat kecamatan, agar berbagai permasalahan terkait kesehatan segera bisa diselesaikan,” ungkap Wakil Bupati Wonosobo Agus Subagiyo saat membuka Rembuk Aksi Percepatan Penurunan Stunting di Pendopo Bupati, Rabu (14/8) siang. Menurutnya, salah satu prioritas pembangunan kesehatan dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun 2015-2019 yakni perbaikan gizi, khususnya stunting. Karena, hal ini merupakan prediktor rendahnya kualitas sumber daya manusia yang dampaknya menimbulkan risiko penurunan kemampuan produktif suatu bangsa. “Upaya pencegahan dan penanggulangan stunting menjadi sangat penting, “ tandasnya. Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo, Junaedi mengatakan, stunting merupakan manifestasi dari kegagalan pertumbuhan (growth faltering) yang dimulai sejak dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun. Pencegahan dan penanggulangan stunting harus dimulai secara tepat sebelum kelahiran dan berlanjut sampai anak berusia dua tahun. Selain itu ia menambahkan, masalah gizi anak yang berdampak pada stunting dan kekurangan gizi pada ibu hamil seringkali tidak disadari baik itu oleh individu, keluarga maupun masyarakat sebagai sebuah masalah yang harus dicegah dan diselesaikan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kebanyakan keluarga tidak memiliki pengetahuan tentang gizi dan perilaku kesehatan yang tepat, khususnya tekait bagaimana memilih, mengolah dan menyajikan makanan yang baik bagi keluarga. “Intervensi yang paling menentukan adalah mempersiapkan seorang calon ibu, memberikan pelayanan kepada ibu hamil secara maksimal dan memastikan persalinan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan,” katanya. ASI Eksklusif diberikan, diawali dengan inisiasi menyusui dini dan pemantauan pertumbuhan perkembangan dilakukan secara terus menerus oleh tenaga kesehatan perlu dilakukan pada 1.000 hari pertama kehidupan. Oleh karena itu Junaedi minta peran serta jajaran yang ada di wilayah desa agar melakukan pantauan serta pelayanan yang benar tentang kesehatan masyarakat. Untuk mewujudkan kemandirian keluarga dalam 1.000 HPK untuk pencegahan stunting. Kepala Bappeda Kabupaten Wonosobo Tarjo, mengemukakan, perencanaan kedepan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya guna percepatan penurunan stunting atau bahkan menghilangkan stunting. Hal ini harus diukung oleh komitmen berbagai pilar sebagai strategi percepatan pencegahan stunting. “Pilar pertama dengan adanya komitmen dan visi pimpinan. Pilar kedua, kampanye yang berfokus pada pemahaman, perubahan perilaku, komitmen politik dan akuntabilitas. Pilar ketiga, konvergensi, koordinasi dan konsolidasi program Nasional, Daerah dan Masyarakat. Sedangkan pilar keempat dengan mendorong kebijakan nutrisional food scurity. Serta pilar kelima adanya pemantauan dan evaluasi tentang pencegahan stunting,” terangnya. Pada kesempatan tersebut selain diskusi juga dilakukan penandatanganan Berita Acara Hasil Kesepakatan Rembuk Stunting Kabupaten Wonosobo Tahun 2019. Yang dilakukan oleh, Pj Sekda, Ketua TP PKK, Perwakilan Camat, Perwakilan Pimpinan OPD, CSR dan Perwakilan Ormas. (gusa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: