RSUD dr Tjitrowardojo Purworejo Didemo Warga Mlaran yang Kecewa Buruknya Pelayanan
PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.COM - Seorang perempuan bernama Sri Wasiyati warga Desa Mlaran Kecamatan Gebang Purworejo harus merelakan janin dalam kandungannya yang berusia delapan bulan, Minggu (23/1) dini hari. Tewasnya janin tersebut sempat menyulut kemarahan para tetangganya di Desa Mlaran yang menduga bahwa kematian tersebut merupakan imbas dari buruknya pelayanan di RSUD dr Tjitrowardojo Purworejo. Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, layanan kurang mengenakkan terhadap pasien tersebut terjadi setelah pihak keluarga pasien menolak penandatanganan surat pernyataan Covid-19 dari pihak RSUD Tjitrowardoyo Purworejo sehingga menyebabkan si pasien terlantar. Susriyanto, dari pihak keluarga saat ditanya awak media mengatakan pasien akan ditangani jika menandatangani surat pernyataan Covid-19 dan diisolasi. Oleh sebab itu pihaknya berembug dengan pihak keluarga dan memutuskan untuk mencabut pasien dan membawanya ke rumah sakit Ananda yang berlokasi di Jl Lingkar Barat Utara GOR Purworejo, Dusun I, Sucenjuru Tengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo. \"Mau di-covidkan ya saya Ndak boleh (setelah berembug dengan keluarga) akhirnya saya cabut dan pindah rumah sakit,\" katanya. Untuk diketahui pasien yang hamil 8 bulan ini mengalami gejala sesak napas dari kemarin sore namun bidan yang menangani pasien tersebut sudah menyatakan bahwa pasien negatif Covid-19. Sesampainya di RSUD Tjitrowardoyo harus tetap melaksanakan isolasi. Setelah sampai dirumah sakit Ananda pihak rumah sakit merujuk kembali ke RSUD Tjitrowardoyo karena alat dan kelengkapan kurang memadai. Setelah sampai di RSUD Tjitrowardoyo kembali, pasien juga mendapat pelayanan yang tidak mengenakkan bahkan oleh petugas pasien sempat dimarahi sebelum akhirnya mendapatkan kamar untuk isolasi. Akibat dari birokrasi dan pelayanan yang kurang baik tersebut diduga mengakibatkan bayi pasien yang ada dalam kandungan meninggal dunia. \"Pihak sini (RSUD Tjitrowardoyo) malah marah-marah itu ibu saya yang bilang, ini (sambil menunjuk keluarga pasien yang lain) juga dimarah-marahin sama pegawainya,\" katanya. Atas kejadian tersebut puluhan warga Desa Mlaran yang merupakan keluarga korban mendatangi RSUD Tjitrowardoyo untuk meminta kejelasan dari pihak rumah sakit. Sementara itu Sutanto, Manager On Duty (MOD) RSUD Tjitrowardoyo menjelaskan untuk jawaban dari rumah sakit terkait kasus tersebut akan disampaikan (hari ini_red) Senin 24 Januari 2022. \"Maaf ini tadi saya sudah komunikasi dengan Wadiryan dan Humas kami jadi untuk pemberian jawaban rencananya besok untuk memberikan jawaban (konferensi pers),\" katanya. (luk).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: