RSUD Setjonegoro Disiapkan Jadi Rujukan Lini 2

RSUD Setjonegoro Disiapkan Jadi Rujukan Lini 2

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Dengan adanya edaran dari Kementerian Kesehatan terkait Rumah Sakit Rujukan untuk penganganan pasien corona, kini RSUD Setjonegoro Wonosobo telah menjadi RS rujukan lini 2. Sehingga ketika rumah sakit rujukan utama yang ada di beberapa wilayah, atau yang terdekat di RS Tidar Magelang, RS Margono, maupun RS Moewardi penuh maka bisa ditangani di RSUD Wonosobo. Hal itu diungkapkan Sekretaris Dinas kesehatan dr Riyatno di konferensi pers terkait upaya pencegahan dan penanganan corona bersama Forkompimda, kemarin. “Selain melakukan pemantauan pihak Pemkab juga melakukan tracking dan sosialisasi ke puskesmas dengan menghadirkan dokter dan petugas terkait. Penanganannya ketika ada pasien yang memiliki gejala serupa corona maka dibawa ke RS rujukan dulu untuk didiagnosa awal yakni dengan radiologi untuk pemeriksaan Pneumoni paru yang bisa dilakukan di tiga RS di Wonosobo,” ungkapnya. Menurut dr Riyatno yang juga ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wonosobo, di Wonosobo sudah disiagakan sedikitnya tiga dokter spesialis paru atau masing-masing satu dokter di tiap rumahsakit, begitu pula dengan spesialis Radiologi untuk diagnosa hasil rontgent. Ketika gejala dan diagnosa mengarah ke corona virus maka akan segera dibawa ke RS rujukan lini satu. Sedangkan untuk tes Swab hanya bisa dilakukan di tingkat pusat atau di Jakarta. Baca Juga PDP Corona di RSUD Tidar Jadi 5 Orang Ditambah 4 ODP Sementara itu terkait masalah tes di tingkat lokal, dr Riyatno juga menyebut untuk proses tersebut masih jauh untuk bisa dilakukan saat ini. Mengingat saat ini belum ada fasilitas yang ada di daerah. Sehingga tugas rujukan lini ke-2 adalah menopang RS lini pertama ketika jumlah penderitanya melebihi yang bisa ditampung. “Di Wonosobo fasilitas untuk tanam kuman belum ada, kami menghimbau untuk terus bisa menyadarkan warga atau siapapun yang pulang dari kawasan beresiko atau untuk periksakan dirinya ketika gejala itu muncul. Utamanya yang merasakan batuk, pilek, nyeri, gangguan tenggorokan, letih lesu, dan tunjukkan tanda-tanda sesak napas. Mereka kemudian akan ditanya riwayat perjalanan,” ungkapnya. Semua RS di Wonosobo dinilai telah disiapkan sebagai lini ke 2 utamanya di IGD ditangani dengan ruang isolasi yang dipisah jalan masuknya dengan pasien biasa. Namun disayangkan untuk ruangan rawat inap, ruang isolasi disiapkan enam tempat tidur dalam satu ruangan. Namun kedepannya untuk antisipasi ketika ada kebutuhan tambahan maka akan disiapkan satu lantai untuk perawatan isolasi khusus dalam dua hari kedepan. “PKU Muhammadiyah dan Rumah Sakit Islam Wonosobo akan dikonfirmasi ulang kesiapannya dan ketika butuh penanganan lanjut bisa dirujuk ke RSUD,” imbuhnya. Terkait sulitnya mencari hand sanitizer atau cairan gel cuci tangan yang biasanya ada di toko maupun apotek, pihak pemkab diwakili Sekretaris daerah One Andang menyebut bahwa pihaknya tengah menyiapkan cara atau melatih untuk membuat sendiri. Namun yang paling penting ialah dengan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. “Bahan hand sanitizer akan dibagikan pada intinya dengan alkohol 70 persen, gliserin dan bahan lainnya. Tapi ada kekhawatiran juga nantinya bahan itu akan langka lagi karena bisa diborong. Pada intinya pemkab siap membiayai untuk penanganan corona ini,” pungkasnya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: