Ruang Kelas Rusak, Siswa MTs di Temanggung Belajar di Rumah Warga

Ruang Kelas Rusak, Siswa MTs di Temanggung Belajar di Rumah Warga

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM - Keinginan siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Huda di Desa Keblukan Kecamatan Kaloran Temanggung untuk menuntut ilmu patut diacungi jempol meski harus belajar di rumah milik warga, lantaran ruang kelas sekolah mereka rusak parah. \"Untuk sementara ini anak-anak, terutama yang kelasnya rusak kami pindahkan ke rumah salah satu warga desa,\" ungkap Kapala MTs Nurul Huda, Rosidatun, Senin (17/1). Ia mengatakan, dua ruangan kelas di sekolahnya rusak parah, sehingga tidak bisa digunakan untuk proses belajar mengajar. Pembelajaran terpaksa dipindah ke rumah warga yang kebetulan juga mengajar di MTs Nurul Huda agar siswa bisa fokus. Karena memang kondisi kelas sangat tidak layak untuk pembelajaran tatap muka (PTM). Rumah tersebut belum selesai dibangun, belum ada pintu, jendela dan eternit. Siswa belajar di kamar yang disulap menjadi kelas. Meja dan kursi yang rusak tidak bisa digunakan. Beruntung Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlotul Ulama (STAINU) menghibahkan kursi kuliah untuk siswa belajar. Ada 17 siswa di MTsterseb\"\"ut. \"Atap rusak, genting sudah banyak yang pecah. Tidak aman untuk belajar. Di sini lebih representatif dengan segala keterbatasan. Protokol kesehatan tetap diterapkan untuk mencegah paparan Covid-19,\" katanya. Menurut Rosidatun, kejadian ini sudah dilaporkan ke pemerintah dan Kementerian Agama, dan sudah ditinjau langsung robohnya atap sekolah ber-Nomor Statistik Madrasah (NSM) 121233230017 dan berada di bawah naungan LP Maarif NU itu. Janji adanya bantuan telah disampaikan. Ia berharap MTs Nurul Huda yang tercatat di negara dengan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NSPN) 20364469 itu dapat segera diperbaiki dan selesai sehingga proses belajar mengajar siswa dapat berjalan lancar. Sementara warga Desa Keblukan juga melaksanakan gotong-royong untuk membersihkan puing-puing atap sekolah yang roboh. Berdasar kesepakatan, warga akan membantu pembagunan dengan swadaya. \"Pembelajaran ini dilakukan sampai selesai pembangunan selesai,\" kata Kades Keblukan Cholik Wujianto. Seorang siswa Nuramalia mengemukakan harapan pembelajaran dapat segera dilaksanakan di ruang kelas, tidak lagi di rumah warga. Meski belajar di rumah warga tetap semangat bersekolah dan belajar. \"Tidak masalah bersekolah di sini dan tetapi berharap sekolah segera dibangun. Sehingga bisa belajar dengan optimal dan mengejar prestasi,\" harapnya. (set) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: