Sambut Hari Kemerdekaan, Renungkan Makna Perjuangan

Sambut Hari Kemerdekaan, Renungkan Makna Perjuangan

Sejumlah seniman Purworejo menyambut HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan merespons keberadaan pantung WR Soepratman yang berdiri di simpang empat Pantok Purworejo. Mereka menggesek biola dan performance bareng di sekitar patung pahlawan nasional sekaligus komponis lagu Kebangsaan Indonesia Raya asal Kabupaten Purworejo itu. EKO SUTOPO, Purworejo Kawasan Patung WR Soepratman tak sesepi malam-malam biasanya, Selasa (6/8). Lagu-lagu nasional, seperti Indonesia Raya dan Indonesia Pusaka, terdengar mengalun merdu. Nuansa harmoni musik berpadu dengan seni gerak pantomim itu pun menarik perhatian pengendara yang melintas. Sejumlah warga di sekitar lokasi mendekati lokasi. Ya, mereka terpukau penampilan para seniman yang berdiri di bawah patung malam itu. Di sela-sela teramaram lampu merkuri jalan dan halogen yang mereka bawa sendiri, tampak Dimas Kasuga dan Jambul art memainkan gitar.  Di samping bendera merah putih yang dipasang, seniman cilik Aira  dan Kansha menggesek biola, sedangkan Radit berpantomim. Selain mereka, ada beberapa seniman lainnya. \"Disini kami berasal dari lintas kesenian, anak-anak yang bermain biola dan pantomim ialah anak sekolah yang masih duduk di bangku SD. Mereka ketika diajak untuk mengenang WR Soepratman dengan bermain biola dan pantomim di bawah pantung WR sangat senang, meski jam 11 malam, mereka rela bangun dan mereka cukup bangga dan terharu ketika bilang kepada saya,\" kata Dimas Kasuga, koordinator aksi. Meski, tak hingar bingar, semangat kemerdekaan mereka munculkan malam itu. Ada roh kemerdekaan mengingat perjuangan di Indonesia tidak lepas dari sosok WR Soepratman yang bukan lahir di Desa Somongari Kecamatan Kaligesing Purworejo. “Dengan meneladani apa yang telah ditinggalkan bagi generasi selanjutnya, pastinya seni itu tidak selalu berbicara soal keindahan saja. Namun juga ada bentuk perjuangan dalam melestarikannya maupun mengembangkannya agar lebih bermanfaat bagi masyarakat banyak,” ungkapnya. Dimas menaruh harap, aksi sederhana yang digelar malam itu mampu merawat ingatan tentang WR Soepratman. Terlebih, menjelang Hari Kemerdekaan RI  tanggal 17 Agustus. “Sebentar lagi juga kita akan memperingati hari kemerdekaan. jadi ini salah satu momen yang bagus untuk kita merenung,” ungkapnya. Lebih lanjut Dimas berharap, aksi serupa dapat berlangsung lebih greget di lokasi yang sama pada tahun-tahun mendatang. Dimas mengajak generasi muda Purworejo sebanyak-banyaknya untuk mau bermain biola di depan patung WR Supratman. “Kita ingin karya putra putri daerah Purworejo mampu dikenal pula hingga seluruh dunia, seperti WR Soepratman,” tandasnya. (*)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: