Sampah Menjadi Problematika Serius di Temanggung, Butuh Kesadaran Masyarakat
TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM – Hingga detik ini, sampah masih menjadi sebuah problematika serius yang mesti dihadapi oleh berbagai daerah, termasuk di antaranya Kabupaten Temanggung. Tak hanya masalah lokasi penampungan dan pembuangan saja, namun berbagai faktor lain diharapkan mampu untuk terus menopang upaya pemerintah dalam mengurangi volume sampah yang saban hari masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Faktor yang dimaksud ialah peran aktif warga masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, menghindari perilaku membuang sampah secara sembarangan, serta tingkat kepedulian akan pentingnya melakukan pemilahan di tingkat terbawah, yakni rumah tangga. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Temanggung, Hendra Sumaryana. Pihaknya berharap, di tengah semakin sempitnya lahan penampungan di TPA Sanggrahan Kecamatan Kranggan belakangan ini, masyarakat dapat berperan aktif membantu pemerintah dalam upaya menekan volume sampah di tingkat rumah tangga. “Di tengah semakin sempitnya lahan di TPA Sanggrahan akibat volume sampah yang kian menggunung, kami berharap sekali masyarakat mampu menjadi ujung tombak dalam mengurai problem tersebut. Karena masalah sampah apabila tidak diurai secara komperhensif, bisa saja menjadi bom waktu yang dapat meledak kapan saja. Dan ini menjadi perhatian serius berbagai daerah, tidak hanya di Kabupaten Temanggung,” jelasnya, Selasa (10/5). Selain memilah dan memilih sampah yang dihasilkan, pihaknya juga memfokuskan pada perilaku hidup sehat dengan tidak membuang sampah secara sembarangan. Kendati ada para petugas yang rutin mengambil tumpukan sampah di berbagai lingkungan pemukiman, namun hal itu dirasa belum cukup tanpa peran aktif masing-masing rumah tangga. “Kita harus menyadari bersama bahwa penting sekali menjaga kebersihan lingkungan di tempat tinggal masing-masing. Kami sangat berharap semua itu dapat berjalan dengan baik. Kalau kesadaran itu muncul, bukan hanya lingkungan saja yang bersih, namun sampah juga bisa menjadi ladang tambahan secara aspek ekonomi karena sebagian memang dapat didaur ulang,” bebernya. Hendra menguraikan, berdasar data yang ada, rata-rata setiap individu di Kabupaten Temanggung menghasilkan sampah mencapai sedikitnya 0,6 kilogram per hari. Dan khusus untuk TPA Sanggrahan, setiap hari volume sampah yang masuk mencapai 120 ton dan melonjak menjadi 200 an ton di momen-momen tertentu seperti Lebaran. “Kita sejauh ini masih mengandalkan kerja keras rekan-rekan pemilah sampah di TPA serta petugas kebersihan yang tersebar di banyak titik setiap harinya. Alangkah baiknya sebenarnya jika masyarakat juga berpartisipasi membantu kami dalam menjadikan Kabupaten Temanggung tetap bersih,” pintanya. (riz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: