Saya Ingin Mengabdi, Tidak Ada Beban

Saya Ingin Mengabdi, Tidak Ada Beban

MAGELANG – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang, Joko Budiyono menjadi satu-satunya kalangan birokrat yang merapat ke PDI Perjuangan sebagai bakal calon walikota Magelang, pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 mendatang. Kendati memiliki posisi penting, Joko mengaku tetap tidak berbeda dengan bakal calon (balon) lain, untuk mendapatkan rekomendasi dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri. \"Meskipun saya aparatur sipil negara (ASN), tapi bicara soal mendapatkan rekomendasi atau tidak, saya kira peluangnya sama. Saya ingin mengabdi saja, tidak ada beban sebenarnya,\" kata Joko Budiyono, kepada wartawan, Selasa (24/9). Iapun siap mengikuti prosedur berikutnya hingga turunnya rekomendasi. Untuk diketahui, Sekda Kota Magelang itu mengembalikan formulir ke DPC PDIP, Minggu (22/9) pukul 21.20 WIB. Dia diprediksi bersaing ketat dengan pendaftar lain, salah satunya yang terkuat Windarti Agustina yang tak lain adalah Wakil Walikota Magelang saat ini dan Anggota DPRD Kota Magelang dua periode Stin Syahyutri Soekisno. \"Semua yang mengembalikan formulir kemarin memiliki peluang sama untuk mendapatkan rekomendasi dari partai. Saya memang memberanikan diri mendaftar, karena saya melihat tidak ada yang dari kalangan birokrat,” ujarnya. Mantan Asisten II Setda Kota Magelang itu mengatakan, ada alasan kuat sehingga ia memutuskan mewarnai kontestasi politik tahun depan. Meskipun saat ini ia sedang mengabdi dengan jabatan Sekda, tapi ia juga beralasan mengabdi jika nanti diberi amanah sebagai Walikota Magelang. \"Ini kan masih balon, jadi masih lama tahapannya. Tapi inginya, ingin sama-sama mengabdi, baik sekarang saya menjadi Sekda maupun nanti kalau-kalau, seandainya mendapatkan amanah jadi walikota. Bobotnya saja yang berbeda, kalau Sekda saya menjalankan kebijakan, nanti walikota membuat kebijakan,” katanya. Mantan Camat Magelang Selatan ini juga merasa pengalaman sebagai aparatur sipil negara (ASN) selama sekitar 33 tahun sudah cukup sebagai bekal maju Pilkada. Joko diangkat menjadi PNS pada tahun 1986 dan merasakan gaji pertamanya sebesar Rp30 ribu. \"Saya ASN pertama sebagai staf di Kecamatan Magelang Utara tahun 1986. Tentu pengalaman saja tidak cukup, tapi persiapan mental juga penting. Kalau ke depan ada hambatan, saya siap menghadapinya,” tuturnya. Soal visi dan misi, Joko mengaku, sudah mempersiapkannya sejak awal. Namun, pada intinya ia berkomitmen akan melanjutkan program saat ini yang sudah tertata dengan baik sambil melengkapi yang masih kurang. \"Saya sudah punya visi dan misi yang dijabarkan ke dalam empat pilar utama yang saya sebut Catur Cita. Penjabarannya seperti apa, belum bisa saya ungkap karena posisi saya masih balon, belum paslon (pasangan calon),\" ungkapnya sembari tersenyum. Ditanya soal ketertarikannya terhadap PDI Perjuangan, Joko menilai, karena partai berlambang banteng mentereng itu punya ideologis yang kuat. Ditambah, partai tersebut juga sering membela \"wong cilik\". \"Artinya sangat dekat dengan rakyat, juga Pancasilais, cinta NKRI, tanpa mengabaikan sisi religiusnya,\" tandasnya. Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Magelang, Budi Prayitno mengaku, mendapat kejutan ketika Joko Budiyono menjadi satu di antara delapan nama yang mengembalikan formulir penjaringan. Sebab, Joko tercatat masih sebagai ASN aktif saat ini. \"Surprise, karena ada ASN aktif yang ikut meramaikan penjaringan ini. Tentu kami sangat menghormati dan mengirimkan semua berkasnya ke DPP untuk diseleksi. Apapun keputusannya nanti harus diterima, karena kita sama-sama berjuang untuk rakyat,” paparnya. Sebelumnya, balon lain dari DPC PDI Perjuangan Kota Magelang, Windarti Agustina juga menyampaikan siap menerima apapun keputusan dari pusat terkait siapa yang direkomendasikan maju Pilkada 2020 mendatang. Para pendaftar ini dinilainya bukan sebagai rival, karena memang memiliki tujuan sama, yakni berjuang untuk rakyat. \"Saya akan tegak lurus dengan partai. Apapun keputusannya saya terima dan pasti akan saya dukung, karena kita sama-sama berjuang mengusung program-program kerakyatan,” ungkapnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: