Sehari Kejar 10 Ribu Spesimen

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 terus mengejar pemeriksaan 10.000 sampel spesimen yang dilakukan setiap hari. Sasaran 10.000 sampel spesimen itu berdasarkan salah satu arahan Presiden Joko Widodo dalam strategi percepatan penanganan, yaitu pemeriksaan secara masif. ”Saat ini kami sudah bisa melakukan tes di banyak laboratorium untuk mengejar 10.000 spesimen setiap hari,” terang Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Achmad Yurianto di Graha BNPB, Rabu (7/5). Salah satu penyebab penyebaran Covid-19 di masyarakat adalah terdapat orang-orang yang sebenarnya positif Covid-19 tetapi tidak diketahui. ”Maka, pemeriksaan secara masif harus dilakukan dan mereka yang diketahui positif Covid-19 harus segera diisolasi,” tuturnya. Hingga kemarin pemerintah telah melakukan pemeriksaan dengan berbagai jenis spesimen mencapai 128.383 spesimen terhadap 92.976 orang. Sementara itu, jumlah pasien sembuh dari Covid-19 bertambah 120 orang menjadi 2.317 orang, jumlah pasien meninggal bertambah 23 orang menjadi 895 orang, dan kasus positif bertambah 367 orang menjadi 12.438 orang. Upaya utama untuk menurunkan jumlah pasien dan kasus meninggal hanya bisa berhasil bila masyarakat mematuhi dan disiplin dalam menjalankan imbauan dari pemerintah. ”Tetap tinggal di rumah, cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, jaga jarak, hindari kerumunan, dan gunakan masker bila terpaksa keluar dari rumah serta batasi waktunya,” katanya. Dalam kesempatan itu, Yurianto menginformasikan jumlah pasien Covid-19 yang sembuh bertambah 64 menjadi 2.381 orang sedangkan jumlah kumulatif kasus infeksi virus corona di Indonesia bertambah 338 menjadi 12.776 hingga Kamis pukul 12.00 WIB menurut Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam telekonferensi video yang diadakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB Jakarta, Kamis, selain itu menyebutkan bahwa jumlah pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah 35 orang dari 895 pada 6 Mei menjadi 930 orang. Selain itu, menurut Gugus Tugas, ada 243.455 orang dalam pemantauan (ODP) terkait penularan virus corona dan lebih 200.000 di antaranya sudah selesai menjalani pemantauan dan kondisinya sehat. Sementara jumlah pasien dalam pengawasan menurut Gugus Tugas sebanyak 28.508 orang. Kasus Covid-19 telah ditemukan di 354 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia, termasuk di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan. Yurianto mengatakan bahwa jumlah spesimen pasien yang diperiksa sejak 1 April 2020 hingga sekarang sebanyak 134.151 spesimen dari 96.717 orang. Di tempat yang sama, pengurus Dewan Pusat Perwakilan Persatuan Ahli Gizi (DPP Persagi) Triyani Kresnawan mengatakan PDP Covid-19 yang dirawat di rumah sakit mengkonsumsi protein dan kalori tinggi dengan rekomendasi tertentu terkait zat gizi selama proses perawatan. ”Protein untuk pasien-pasien yang terinfeksi itu memang lebih tinggi dari daripada kebutuhan orang normal karena protein ini salah satunya berguna untuk meningkatkan atau mengoptimalkan imunitas dari tubuh, mengganti jaringan jaringan yang rusak, dan menguatkan otot-otot supaya tidak terjadi malnutrisi,” kata Triyani. Selain protein, pasien-pasien tersebut juga membutuhkan energi atau kalori yang lebih tinggi dari kebutuhan normal. Jika pasien mengalami panas atau demam dengan kenaikan suhu satu derajat di atas 37 derajat Celcius, maka pasien membutuhkan tambahan energi 13 persen. ”Biasanya kita memberikan diet untuk pasien-pasien yang dirawat di Wisma Atlet atau di rumah-rumah sakit Covid-19 yaitu energi tinggi dan protein tinggi untuk pasien yang masih sadar penuh jadi makan per orang,” tuturnya. Untuk pasien yang tidak sadar atau dalam keadaan kritis, rekomendasi asupan gizinya berbeda. Masyarakat umum, orang sehat, atau ODP yang tidak terinfeksi Covid-19 yang berada di rumah juga harus tetap mengkonsumsi menu gizi seimbang. Mereka tetap butuh zat gizi makro seperti protein, karbohidrat, lemak, serta sayur dan buah. Konsumsi makanan bergizi sangat penting dalam membentuk sistem kekebalan tubuh yang kuat. Sumber karbohidrat antara lain nasi dan jagung. Sumber protein antara lain daging, ayam, telur, tahu, tempe dan kacang hijau. Contoh menu sarapan pagi adalah nasi putih, telur mata sapi, dan stop wortel. Triyani mengimbau masyarakat Indonesia untuk memberikan perhatian khusus untuk mengkonsumsi sayur dan buah untuk gizi seimbang. ”Kita anjurkan sayur buah tolong diperhatikan,” tuturnya. Terkait penambahan energi dan protein, perlakuanya seperti biasanya menu terdiri dari nasi, sayur, buah dan ikan 50 gram, maka konsumsi ikan ditambah menjadi 100 gram agar asupan protein bertambah. Kemudian, energi yang ditambah 13 persen bisa diperoleh dari tambahan porsi dari kebutuhan sumber energi seperti nasi atau sumber karbohidrat lain. (fin/ful)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: