Sehari, Ditemukan 2 Mayat di Pekalongan

Sehari, Ditemukan 2 Mayat di Pekalongan

MAGELANGEKSPRES.COM,KAJEN - Dalam waktu sehari, ada penemuan dua mayat di tempat berbeda di Kabupaten Pekalongan, kemarin. Mayat pertama ditemukan di salah satu toko di Pasar Bojong. Mayat kedua ditemukan mengambang di sungai Jagung Desa Kutorejo, Kecamatan Kajen, Rabu (25/12). Informasi yang diperoleh, penemuan mayat pertama terjadi di Bojong. Warga menemukan mayat pria tanpa identitas berusia 50ah tahun. Mayat pria tersebut ditemukan tergeletak di teras Toko milik Tamsur (57) warga Desa Wiroditan Kecamatan BoJong sekira pukul 06.15 wib. Saat ditemukan, mayat masih mengenakan pakaian dan terdapat sejumlah uang di kardus. Saat itu, Tamdur yang membuka Toko kaget lantaran di tempat usahanya ada orang meninggal. Awalnya ia mengira orang tersebut masih hidup. Namun ketika dibangunkan tidak bergerak. Adanya kejadian itu ia langsung melaporkan ke Mapolsek Bojong. \"Saat saya mau buka Toko ada orang tiduran, setelah tak suruh bangun tak bergerak,\" ungkap Tamsur saat dimintai keterangan anggota Polsek Bojong. Anggota Polsek Bojong yang mendapat informasi langsung ke lokasi setelah berkoordinasi dengan anggota Reskrim Polres Pekalongan. Sementara Tim Identifikasi langsung membawa mayat tersebut ke RSUD Kraton. Kapolsek Bojong AKP Suhadi saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya mendapat informasi dari warga sekitar pukul 06.15 WIB, ada mayat tergeletak di depan ruko depan Pasar Bojong. \"Setelah dicek, memang bener lalu anggota menghubungi tim Inafis dari Polres Pekalongan,\" kata AKP Suhadi. Dari hasil otopsi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Polisi juga tak menemukan identitas mayat. Kapolsek pun mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk segera menghubungi Polsek Bojong atau RSUD Kraton. Mayat kedua ditemukan mengambang di sungai Jagung Desa Kutorejo, Kecamatan Kajen, Rabu (25/12). Korban adalah Amat Budi Haryanto (51), warga Dukuh Sibedug Desa Kebonagung, Kecamatan Kajen. Jenasah ditemukan pertama kali oleh warga yang hendak memancing di Dukuh Gumanti Desa Kutorejo, Kecamatan Kajen sekira pukul 13.00 wib. Saat ditemukan tubuh korban mengambang di sungai. Informasi yang diperoleh, saat itu korban pamit dari rumah memancing di Sungai Jagung, sebelah utara Jalan Raya Bahurekso, tepatnya 500 meter sebelah timur jembatan Jagung. Korban datang ke lokasi dengan mengendarai sepeda motor Honda c70 yang dititipkan di warung milik Rozikin (26). Setelah motor diparkir di warung, korban menuju ke tepi sungai tak jauh dari warung. Diduga korban yang masih kondisi lemah karena usai menjalani perawatan dari Rumah Sakit akibat kecelakan itu terpeleset dan terjebur ke sungai. Naas, tidak ada yang mengetahui korban kejebur sungai. Tubuh korban baru ditemukan sekira pukul 13.00 wib oleh Fajar (37) warga Desa Gejlik, Kajen. Saat itu saksi datang ke lokasi juga hendak memancing. Namun saat di pinggir sungai, ia dikagetkan benda hitam tenggelam. Selang beberapa waktu benda tersebut muncul ke permukaan. Saat diperhatikan ternyata benda tersebut tubuh manusia. Melihat itu, Fajar teriak memberitahukan kepada Rozikin pemilik warung. Rozikin bersama warga berhamburan ke lokasi untuk mengecek. Mengetahui ada mayat mengambang, warga melaporkan kejadian itu ke Polsek Kajen. Beberapa saat kemudian, polisi tiba di lokasi kejadian. Dibantu warga, polisi mengangkat tubuh korban dari sungai. Beberapa warga yang melihat mengenali mayat tersebut. Selanjutnya jenasah korban dibawa ke RSUD Kajen untuk dilakukan visum. Kasubbag Humas Polres Pekalongan Iptu Akrom membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurutnya, dari pemeriksaan sejumlah saksi, korban meninggalkan rumah pukul 08.00 wib membawa serta alat pancing. Polisi juga mendapat informasi sebelumnya korban mengalami kecelakaan sekitar satu minggu yang lalu dan baru keluar dari rumah sakit sehari lalu. \"Dari keterangan keluarga korban belum sembuh sempurna karna masih sering pusing dengan tanda di kening masih melekat Koyo pereda sakit kepala, \" katanya. Sementara dari pemeriksaan inavis Polres Pekalongan dan petugas medis RSUD Karanganyar tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di jenasah. Keluarga korban pun menerima kejadian itu sehingga jenasah tidak diotopsi. Selanjutnya jenasah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dirawat dan dimakamkan. (yon)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: