Sekolah Disarankan Tidak Libur, Wakil Ketua Komisi IV DPRD : Anak-anak Sudah Bosan di Rumah
MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO - Anak-anak yang harus menjalani pendidikan di rumah selama pandemi Covid-19, sebaiknya nanti tetap dimasukkan ke sekolah sebelum tahun ajaran ini berakhir. Pendidikan atau jumlah siswa yang masuk juga harus dibatasi dengan berpedoman pada protokol penanganan Covid-19. \"Anak-anak di rumah selama ini sudah mengalami kebosanan yang luar biasa. Jadi alangkah baiknya nanti setelah masa tanggap darurat Covid-19 itu usai, anak tetap dimasukkan ke sekolah walaupun tahun ajaran baru sudah di depan mata,\" kata Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Purworejo, R Abdullah, kemarin. Dijelaskan Abdullah, jika antara anak dan orang tua saat ini memiliki perbedaan pendapat. Orang tua ingin anak tetap bertahan di rumah karena takut terpapar Covid-19, sementara anak sudah ingin sekali bertemu dengan teman-temannya secara langsung. \"Orang tua tidak ingin nanti muncul istilah klaster baru dalam penyebaran Covid-19 ini,\" tambahnya. Baca Juga Hasil Swab Negatif, PDP Corona Berusia 8 Tahun di Kabupaten Magelang Meninggal Dunia Abdullah menyebut jika tetap masuk sekolah sebelum masuk tahun ajaran baru menjadi pilihan terbaik. Hanya saja perlu banyak pembatasan yang diberikan. Setidaknya protokol Covid harus berjalan dan bentuk pendidikan yang berikan tidak sekedar untuk pengajaran saja. \"Katakan anak masuk itu dalam seminggu antara 1-2 hari saja. Jam belajar juga tidak penuh dari pagi sampai siang. Cukup 2-3 jam saja dan berganti,\" katanya. Dalam kondisi tersebut, sekolah juga bisa melakukan edukasi atau sosialisasi tentang protokol penanganan Covid-19. Abdullah menyebut untuk kalangan anak dari PAUD hingga SMP masih kurang paham tentang hal tersebut. \"Nah disini bisa dijadikan persiapan atau memberikan bekal anak untuk menghadapi tahun ajaran baru. Jadi saat mereka masuk di tahun ajaran baru, semuanya sudah benar-benar siap sesuai protokol kesehatan yang ada,\" kata Abdullah. Disinggung kesiapan sekolah sendiri, Abdullah meyebut jika sekolah tidak perlu menyiapkan secara khusus. Penjarangan yang dilakukan sebatas terhadap anak masuk sekolah, sementara fasilitas yang ada sudah siap. \"Selama ini bangku sudah sendiri dan mejanya bersama untuk 2 orang. Sekarang mejanya digunakan untuk 1 orang. Sudah bisa,\" katanya. Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Purworejo, Sukmo Widi Harwanto menyebut jika pihaknya mengikuti prosedur yang ada. Anak masih tetap diliburkan atau belajar di rumah karena Purworejo masih memperpanjang masa tanggap darurat Covid-19. \"Kebijakan yang ada saat ini, anak belajar di rumah sampai tanggal 13 Juni,\" kata Sukmo. Pihaknya sendiri tengah merancang berbagai model yang akan dilakukan jika anak akan kembali masuk sekolah lagi. \"Selain menunggu kebijakan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, kami juga menyusun semacam SOP untuk pendidikan anak itu nanti bagaimana,\" imbuh Sukmo. (luk)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: