Sembuhkan yang Sakit, Selamatkan yang Sehat

Sembuhkan yang Sakit, Selamatkan yang Sehat

Graha Husada Medika Optimalkan Peran jadi Ujung Tombak Era jaminan kesehatan nasional (JKN) menuntut optimalisasi peran fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP). Tidak hanya fokus pada pengobatan atau penyembuhan terhadap orang yang sakit, FKTP sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan juga harus memiliki perhatian untuk menyelematkan orang-orang yang sehat agar terhindar dari masalah kesehatan. EKO SUTOPO, Purworejo Dinginnya udara pagi musim kemarau tidak membekukan semangat puluhan warga berbagai usia untuk senam bersama di halaman Perusahaan Daerah (PD) Graha Husada Medika Purworejo, Selasa (30/7) pagi.  Macam-macam gerakan ringan dilakukan dengan kompak dan riang. Sejumlah instruktur senam yang berada di deretan paling depan sesekali mengajak mereka bergoyang dengan iringan musik dangdut. Tidak terlalu lama senam, satu per satu lalu beristirahat dan memasuki ruangan pemeriksaan untuk menjalani serangkaian cek kesehatan rutin. Ada pemeriksaan gula darah, tekanan darah, serta konseling kesehatan dengan dokter. Ya, hari itu sedang berlangsung Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Sebagian besar mereka memang telah tercatat sebagai peserta Prolanis. Namun, tidak sedikit pula remaja hingga pralansia masih sehat yang mengikutinya. “Saya rutin senam setiap hari Selasa. Selain seperti saya yang masuk Prolanis, banyak juga ibu-ibu dan bapak-bapak masih sehat yang ikut,” kata Ibu Burhanudi (58), warga Kelurahan Pengenrejo Kecamatan Purworejo. PD Graha Medika Husada Medika atau yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan Apotek Daerah merupakan salah satu FKTP besar di Purworejo. Bahkan, untuk urusan Prolanis, Graha Medika saat ini dipercaya melayani pengadaan obat untuk puluhan FKTP lain yang ada di Purworejo, termasuk Puskesmas. “Kita sekarang melayani 42 FKTP untuk pengadaan obat Prolanis dan untuk jumlah pasien Prolanis dari sejumlah FKTP itu ada sekitar 4.500-an pasien,” kata Angesti Anti Antara SSi, Direktur PD Graha Husada Medika. Graha medika memiliki beberapa unit kesehatan, antara lain unit Apotek Daerah, Klinik,  dan Laboratorium. Menyandang predikat sebagai badan usaha milik daerah membuat jajaran direksi dan dan karyawan berpikir untuk mengoptimalkan perannya. Tidak semata mencari keuntungan, tetapi ada misi untuk menyelamatkan orang-orang sehat dari gangguan kesehatan. “Seperti senam Prolanis ini, banyak orang sehat yang rutin ikut dan memang kita fasilitasi,” sebutnya. “Perusahaan seperti ini memang akan hidup kalau banyak orang sakit atau berobat, tapi kita tidak seperti itu. Kita tetap ingin membantu menjaga kesehatan orang-orang yang sehat,” lanjutnya. Angesti Anti Antara menyebut, memfasilitasi orang-orang sehat tidak akan merugikan. Sebagai contoh, saat ini telah banyak warga sehat yang rutin senam di Graha Husada Medika. Dari itu saja, ada peluang untuk membuka senam kebugaran. “Kita ada proyeksi kesana. Selain itu, peningkatan pendapatan juga akan kita lakukan dengan pengolahan limbah medis.  Jadi pendapatan kita nanti tidak hanya bergantung dari orang sakit,” ungkapnya. Kepercayaan masyarakat untuk mengakses pelayanan di Graha Husada Medika tercatat kian meningkat. Hal itu dapat dilihat dari bertambahnya peserta BPJS Kesehatan yang saat ini mencapai sekitar 13.000. Peserta pun kian dimudahkan sejak adanya penerapan sistem online, khususnya untuk administrasi dan rujukan, sejak Agustus 2018. Saat uji coba ketika itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris, juga mampir di Graha Husda untuk meninjaunya. “Kita sadar, faskes primer seperti kita ini kan jadi ujung tombak pelayanan kesehatan setelah adanya sistem rujukan berjenjang. Jadi kita harus mengoptimalkan pelayanan,” tegasnya. “Kalau bisa sembuh di Faskes primer, kenapa harus ke Faskes lanjutan,” pungkasnya. Sementara itu, Kepala Kantor Cabang (KC) Kebumen BPJS Kesehatan, Wahyu Giyanto, saat dikonfirmasi menyebut saat ini ada sebanyak 256 Faskes di wilayah KC Kebumen. Sebanyak 160 di Kabupaten Kebumen, 53 Faskes di Kabupaten Purworejo, dan 43 di Kabupaten Wonosobo. Sejumlah upaya Optimalisasi FKTP telah dilakukan. Tiga diantaranya yakni dengan menerapkan sistem pembayaran Kapitasi berbasis komitmen layanan (KBK), implementasi Sistem Rujukan Online berjenjang berbasis kompetensi, serta penerapan upaya promotif dan preventif.  Program yang diterapkan oleh PD Graha Husada Medika Purworejo sejalan dengan upaya-upaya itu. “Peran FKTP pada sistem pelayanan JKN adalah sebagai care koordinator, sehingga pelayanan kesehatan tidak hanya diberikan kepada peserta yang sakit namun juga diberikan kepada peserta yang masih sehat dan beresiko sakit melalui program promotif preventif,” ungkapnya. (*)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: