Sigit Inginkan Kota Magelang Mirip Singapura

Sigit Inginkan Kota Magelang Mirip Singapura

MAGELANG TENGAH – Produk buah dan florikultura (tanaman berbunga dan hias) dianggap potensial untuk dikembangkan sebagai produk ekspor. Hal itu dikatakan Direktur Buah dan Florikultura Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Liferdi Lukman saat hadir dalam Agri-Flori Expo (AFE)2019 di Gedung A Yani Kota Magelang, Jumat (20/9). ”Pasar luar negeri masih sangat potensial untuk dijelajahi. Pengembangan kita ke depan itu orientasinya berskala ekonomi dan kalau bisa kita harapkan ekspor,” katanya. Ia menjelaskan negara tujuan ekspor komoditas florikultura mayoritas di ASEAN dan sebagian Asia. Tidak sedikit pula yang sampai ke Belanda, Amerika Serikat, dan Australia dengan berbagai jenis tanaman berbunga dan hias. ”Bunga tropis, seperti yang banyak kita miliki sangat diminati negara tetangga, termasuk Eropa dan Amerika. Pasar lokal pun potensial, seperti Jakarta dan Bandung,” ujarnya. Liferdi menuturkan jika dibandingkan dengan komoditas lain, keuntungan usaha flori ini bisa delapan kali lipat. Sebab, flori merupakan komoditi fashion. ”Jadi komoditas flori ini tidak pernah berhenti dia akan terus berkembang dan harganya menjanjikan,” katanya. Ia menuturkan pengalaman selama ini komoditas yang dikembangkan hanya dalam skala kecil. Hal ini tidak membuat eksportir tertarik. Oleh karena itu, harus diubah. ”Oleh karena itu, kami butuh dukungan daerah, para kepala daerah yang punya komitmen, termasuk untuk buah-buahan kalau ada daerah yang komitmen siap untuk menjadi sentra buah-buahan kita akan kontrak sehingga dari awal kita rancang untuk ekspor,” katanya. Dia juga menantang Pemkot Magelang untuk mampu menghasilkan produk florikultura baik untuk pasar lokal maupun ekspor. Apalagi, Kota Magelang memiliki julukan Kota Sejuta Bunga yang seharusnya memiliki basis produksi berbagai jenis bunga. ”Kementerian memiliki program pengembangan kawasan buah dan florikultura yang bisa dimanfaatkan daerah-daerah. Termasuk Kota Magelang, yang saya lihat malah belum mengajukan usulan bantuan ke kami. Padahal, kami siap membantu dari bibit, pupuk, hingga pasar,” jelasnya. Sementara itu, Walikota Magelang Sigit Widyonindito mengatakan tanaman flora sangat potensial untuk mendorong tingkat perekonomian masyarakat. Kendati, ia tak menampik jika di Kota Magelang sendiri terbatas dalam hal lahan terbuka. ”Tapi kita sudah bisa menyiasatinya dengan menggunakan urban farming, polybag, tanaman pekarangan, dan lain sebagainya. Bahkan, saat ini tiap RW di Kota Magelang sudah memiliki kampung organik, yang secara tidak langsung menjadi lumbung penghasilan ibu rumah tangga, atau sekelompok masyarakat di lingkungan tersebut,” katanya. Termasuk kata dia, dengan adanya Agri Flori 2019, yang sudah diadakan sejak beberapa tahun lalu adalah bagian dari dukungan pemerintah terhadap pelaku bisnis flora. Pemkot, imbuhnya, melakukan dorongan dan pemberdayaan dengan pameran semacam ini, sehingga popularitas pebisnis ataupun pelaku usaha kecil flora bisa terus meningkat. ”Singapura itu lahannya sempit tetapi bunga-bunganya, buah-buahnya melebihi kita semua, ini mengisnpirasi kita semua, ternyata kota atau negara jasa itu bisa dikondisikan,” katanya. Dia juga meminta masyarakat senantiasa berperan aktif dalam mengangkat potensi daerah, termasuk salah satunya produk tanaman hias ini. Terlebih Kota Magelang telah ditetapkan sebagai daerah berdaya saing tertinggi se-Jawa Tengah, sehingga semua membuka semua potensi untuk diunggulkan. ”Apalagi masyarakat Kota Magelang itu sangat kreatif dan realistis. Tahu tidak punya lahan, tapi dalam waktu singkat muncul gagasan supaya menanam tanaman fortikultura dan akhirnya bisa bernilai jual. Saya yakin ke depan Kota Magelang bisa seperti Singapura,” ucapnya. Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang, Eri Widyo Saptoko menyebutkan, acara ini diikuti 85 stand pertanian, dan kuliner. Ia mengaku, Agri Flori Expo digadang sebagai ajang promosi produk-produk pertanian di Kota Magelang agar bisa memperluas pemasaran. ”AFE ke-3 ini, mengangkat tema “Modernisasi Pertanian Kota Magelang Sebagai Upaya Mewujudkan Petani yang Lebih Sejahtera” dengan harapan, para pelaku usaha dapat meraup keuntungan dari transaksi jual beli dari acara ini. Sekaligus mampu memperluas jaringan pemasaran,” pungkasnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: