Siswa Korban Rob Harus Tetap Berprestasi

Siswa Korban Rob Harus Tetap Berprestasi

PEKALONGAN - Mendapatkan pengalaman kurang baik dalam proses belajar di sekolah akibat kondisi banjir rob, membuat siswa di sekolah-sekolah yang menjadi langganan rob membutuhkan dorongan dan motivasi agar tetap memiliki keinginan kuat untuk berprestasi. Berangkat dari kepedulian itu, Lembaga Mitra Publilk dan Demokrasi (Garasi), berkolaborasi dengan sejumlah komunitas seperti Komunitas Guru Belajar (KGB), Xpressy Media dan Kospec, memberikan trauma healing kepada siswa korban rob di sejumlah sekolah. Ada dua sekolah yang menjadi sasaran awal yakni SDN Pabean yang digelar pada Minggu (25/8) dan MSI 04 Bandengan yang akan dilaksanakan 6 September 2019 mendatang. Ketua Garasi, Darwanto mengatakan, pemberian trauma healing kepada siswa korban rob dilakukan untuk memberikan motivasi kepada mereka agar semangat belajar dapat kembali tumbuh. \"Selama ini mereka kesulitan untuk belajar baik di rumah maupun di sekolah karena kondisi banjir rob. Sehingga kami ingin memberikan mereka motivasi agar siswa korban rob ini tetap mampu berprestasi,\" tuturnya. Dalam kesempatan pertama di SDN Pabean, ada 30 anak kelas 5 yang mengikuti proses trauma healing. Mereka diajak untuk bermain dan belajar bersama. Melihat keceriaan yang kembali muncul, Darwanto berharap anak-anak tersebut dapat kembali termotivasi sehingga semangat belajar dapat kembali tumbuh dan psikologi anak juga kembali membaik. \"Agar berangkat sekolah lebih giat dan lebih baik dalam mengikuti proses belajar mengajar,\" tambahnya. Garasi dikatakan Dawanto memang tengah fokus untuk mendampingi dan memberikan bantuan kepada anak-anak korban rob. Selain trauma healing, Garasi juga berencana akan memberikan pendampingan belajar kepada anak korban rob di Pasirsari. \"Karena dalam kondisi banjir rob tentu anak akan kesulitan belajar dengan cara belajar kelompok atau mengakses bimbingan belajar. \"Kami akan kumpulkan guru-guru untuk kemudian memberikan pembelajaran disana sehingga dapat membantu anak-anak yang selama ini memiliki keterbatasan untuk belajar karena kondisi lingkungannya tidak memadai,\" kata Darwanto. Sementara itu Penggerak Divisi Learning KGB, Muhammad Arifin menambahkan, kegiatan bersama Garasi untuk memberikan trauma healing bukan yang pertama kali bagi KGB. \"Ini sudah yang ketiga kali. Dulu sudah di SD Jeruksari dan Stadion Hoegeng. Karena salah satu pangsa KGB adalah sosial sehingga kami dengan senang hati turut bergabung dalam kegiatan ini,\" tuturnya. Menurut Arifin, siswa korban rob memang perlu dimotivasi agar tetap memiliki semangat belajar tinggi walaupun dengan kondisi sarana dan pra sarana yang terbatas. Melalui sejumlah kegiatan dalam trauma healing, dia berharap dapat mengembalikan semangat dan psikologis anak sehingga tetap giat dalam bersekolah dan menuntut ilmu. \"Kegiatan hari ini juga menunjukkan bahwa kami ingin kolaborasi bersama dengan komunitas lain. Atau kalau memungkinkan kami ingin berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah. Karena dengan kolaborasi maka semua masalah bisa diselesaikan bersama,\" tandasnya.(nul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: