SMK PN dan PN2 Purworejo Jalankan Pembelajaran Virtual, Terus Berinovasi di Tengah Pandemi
MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO - Masa pandemi Covid-19 Purworejo telah menghambat laju kehidupan di semua lini. Tak terkecuali lembaga pendidikan. Kegiatan belajar mengajar hingga praktek yang biasa dilakukan secara tatap muka, kini mau tidak mau harus dilakukan secara daring atau virtual. Seperti yang dilakukan oleh SMK PN dan PN2 Purworejo yang bernaung di bawah Yayasan Pembaharuan. Waka Humas SMK PN-PN2 Purworejo Pudji Astuti, SPd mengungkapkan, di tengah hantaman pandemi pihaknya tetap melaksanakan kegiatan sekolah yang sudah di rencanakan meski terpaksa harus dengan metode daring. “Seperti kelas TAV dan TKR saat ini sedang mengikuti diklat Virtual Ac dengan PT Panasonic. Walaupun masa pandemi kami tetap berupaya memaksimalkan kegiatan belajar siswa walaupun secara virtual,” terangnya, Selasa (1/9). Dikatakannya, sebagai sekolah vokasi SMK PN -PN2 Purworejo, benar- benar membekali siswa dengan keterampilan sesuai bidang keahliannya, untuk mempersiapkan anak ke dunia kerja sekolah bekerja sama dengan dunia usaha dan industri yaitu kerjasama dengan pabrik- pabrik besar ternama seperti PT Chemcho Harapan Nusantara, Yayasan Toyota dan Astra, Panasonic dan sebagainya. “Kerjasama tersebut dibuktikan dengan dibentuknya kelas industri di SMK PN -PN 2 Purworejo. Siswa diperkenalkan budaya industri sehingga kelak saatnya masuk ke dunia kerja sudah tidak asing lagi sehingga siswa benar-benar siap memasuki dunia kerja,” kata Pudji. Baca juga Dua Sekolah di Temanggung Gelar Uji Coba Belajar Tatap Muka Pudji menambahkan, dalam waktu dekat ini akan segera diresmikan Teaching Factory (Tefa) yakni pembelajaran berbasis industri kerja sama dengan PT Chemco menghasilkan produk berupa kanvas rem. Nantinya semua tenaga produksinya langsung dari siswa- siswa kelas industri Chemco baik SMK PN maupun PN2. “Saat ini kami sedang mempersiapkan diri dengan mengirim guru dan siswanya mengikuti diklat di PT Chemco dan saat ini siap diberangkatkan 12 siswa dari kelas indistri chemco utk pelatihan di SMK Islam Secang yg telah terlebih dahulu bekerja sama dengan PT Chemco,” imbuhnya. Sementara itu, pembina Yayasan Pembaharuan, Drs Arie Edy Prasetyo MBA menambahkan, dalam kegiatan pembelajaran pihaknya memadukan konsep kurikulum wajib sekolah vokasi dengan pendidikan karakter kebangsaan yang berintikan kedisiplinan dan cinta tanah air dan bangsa, melalui pendalaman materi Pancasila, UUD NKRI tahun 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika serta Bela Negara. “Dengan konsep tersebut ternyata menghasilkan generasi muda yang terampil, trengginas, tanggap, tanggon, dengan keimanan yang tebal dan tak tercerabut dari akar budaya bangsa yang adiluhung,” tandasnya. (luk)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: