Soal Sanitasi, Pemkot Magelang Libatkan Warga Proaktif

Soal Sanitasi, Pemkot Magelang Libatkan Warga Proaktif

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG- Perwujudan 100-0-100 atau 100 persen akses air bersih, 0 persen kawasan kumuh, dan 100 persen akses sanitasi, tak bisa dilakukan secara sepihak oleh pemerintah. Pemkot Magelang pun mengupayakan agar masyarakatnya terlibat langsung dalam mewujudkannya. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) Kota Magelang, Handini Rahayu, Kamis (12/3). Saat ini pihaknya tengah meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan akses air dan sanitasi. ”Seperti saat monitoring dan evaluasi di Kelurahan Panjang, Rabu (11/3) kemarin, juga dilakukan oleh masyarakat sendiri. Kita mengupayakan setiap kegiatan itu diprakarsai oleh masyarakat, sehingga menunjukkan jika kesadaran warga mewujudkan 100-0-100 itu nyata adanya,” katanya. Menurut dia, monev yang dilakukan masyarakat lebih efektif ketimbang pemerintah. Sebab, masyarakatlah yang tahu persis apa yang kurang di wilayahnya. Dia menyebutkan, saat ini ada empat tim yang telah terbentuk. Antara lain Tim Tidar Utara, Panjang, Rejowinangun Utara, dan Gelangan. ”Ke depan setiap kelurahan punya tim monitoring. Jadi ada 17 kelurahan akan dibentuk. Dari monev ini kan disampaikan semua mana yang belum bisa diatasi oleh kelurahan untuk diatasi oleh dinas terkait,” jelasnya. Menurutnya, pembangunan sarana dan prasarana untuk meningkatkan akses sanitasi dan air bersih masih menemui beberapa kendala. Salah satunya kesadaran masyarakat. Ia mengatakan bahwa masyarakat berpenghasilan rendah akan diberikan bantuan berupa pembangunan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Namun, pembangunan menemui kendala lain yakni ketersediaan lahan. Lahan di perkotaan yang sangat terbatas menyulitkan pihaknya melakukan pembangunan. “Masyarakat berpenghasilan rendah membangunkan IPAL tapi lahannya terbatas. Mau dibangunkan lahannya tidak ada. Kalau pun ada pipanya terlalu jauh,” jelasnya. Namun, pembiayaan yang dilakukan hanya memungkinkan untuk jaringan perpipaan sampai depan rumah. Masyarakat berkewajiban menyambung dari lubang pembuangan sampai keluar rumah. ”Sayangnya masih banyak masyarakat yang masih enggan membangun jaringan perpipaan di dalam rumah. Oleh karena itu kami bekerja sama dengan Bank Magelang untuk mengucurkan kredit sanitasi,” ucapnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: