STAINU Siasati KKN di Masa Pandemi 

STAINU Siasati KKN di Masa Pandemi 

MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO - Meski sedang dalam masa pandemi covid-19, namun Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Purworejo tetap menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi para mahasiswanya. Namun sistem yang dipakai bukan terjun langsung ke masyarakat, namun sistem DR ( dari rumah). Ketua LP3M STAINU Purworejo, Saifudin Zuhri saat melepas peserta KKN secara daring melalui aplikasi zoom, Kamis (17/12) mengatakan, bahwa KKN pada periode ini diseleggarakan sesuai dengan tempat tinggal mahasiswa mengingat, karena meninggal pandemi covid-19 belum bereakhir. Untuk tema yang diangkat pada KKN DR STAINU Purworejo pada periode ini adalah Bersama Mewujudkan Desa Pintar di Era Digital. “Tujuan dari KKN DR adalah agar potensi yang ada di desa dapat digali dan dikenalkan kepada masyarakat luas melalui jejaring sosial. Teknologi yang semakin berkembang dan mengambah berbagai sektor harus mampu dimanfaatkan oleh masyarakat,” katanya. Baca Juga Covid-19 di Purworejo Naik Terus, Daya Beli Turun Lagi Lanjutnya, Saifudin menambahkan, KKN adalah kewajiban akademik bagi seluruh mahasiswa yang menjadi salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas untuk menjadi Sarjana. “Semoga mahasiswa kami dapat bermanfaat dan memberdayakan masyarakat melalui bidang pendidikan. Kami memohon doa kepada semuanya agar kegiatan KKN dilaksanakan sejak 17 Desember 2020 hingga 21 Januari 2021 dapat lberjalan secara ancar dan tanpa halangan satu apapun,” ungkapnya. Sementara itu, perwakilan Ketua STAINU Muhammad Djamal mengungkapkan, program KKN yang dirancang oleh mahasiswa harus berbasis IT dan daring mengingat situasi pandemi terus berlangsung. Meskipun demikian, mahasiswa harus mencari informasi sampai ke balai desa setempat agar permasalahan dapat diatasi. “Mahasiswa diharapkan bisa maksimal dalam menjalankan KKNT DR ini, karena kredit SKS nya sangat banyak. Itu artinya mahasiswa bekerja di lokasi KKN tidak boleh kurang dari 3,5 jam. Sehingga angka kredit 4 SKS itu bisa tercapai,” ujarnya. Terpisah, Abdul Malik selaku perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermades) Kabupaten Purworejo, berharap Peserta KKN DR dari STAINU Purworejo harus mencerminkan akhlak Islam karena kampusnya berhaluan Islam. Sehingga nama dari kampus menjadi tanggungjawab mahasiswa yang bersangkutan. “STAINU harus merepresentasikan kampusnya, yakni kampus Islam. Jadi akhlaknya juga harus baik di masyarakat. Nama besar STAINU Purworejo, dipertaruhkan oleh mahasiswa semua. Maka harus ada bukti nyata yang harus disumbangkan kepada desa yang ditempati KKN. Kami harapkan benar-benar ada bukti nyata di desa yang berketempatan, agar ada sumbangsih yang berkenaan dengan Teknologi yang ada di desa tersebut, sehingga nama baik STAINU akan baik dan terkenang di Desa tersebut,” paparnya. (luk)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: