Stakeholder Pendidikan Harus Serius Terapkan Prokes

Stakeholder Pendidikan Harus Serius Terapkan Prokes

MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO - Para stakeholder di lingkungan pendidikan diminta untuk lebh waspada dan serius dalam menerapkan protokol kesehatan. Pasalnya, saat ini kasus konfirmasi Covid-19 di Kabupaten Purworejo dan daerah lain kian mengkhawatirkan. Sementara awal tahun 2021, pembelajaran tatap muka (PTM) rencananya akan mulai diselenggarakan. Pesan itu disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Purworejo, Wiyonoroto SE MM, saat penyerahan bantuan kepada sejumlah guru SD yang terpapar Covid-19, Jumat (11/12). Acara berlangsung di Gedung PGRI Purworejo dihadiri jajaran pengurus PGRI dan perwakilan penerima bantuan. “Kadang pikiran kita itu kurang yakin kalau Covi-19 itu ada. Awal mulanya saya juga kurang percaya,” katanya. Namun, dalam perkembangannya penyebaran virus kian merajalela dan memakan banyak korban. Bahkan, di lingkungan pendidikan, virus itu sudah menyebar, mulai guru, siswa, hingga stakeholder lainnya. Baca Juga KPPS Tandatangani C Daftar Hadir Disoal 02 “Banyak teman-teman kita yang sudah merasakan nikmatnya kena Covid-19. Hal ini menunjukkan bahwa kita harus yakin seyakin-yakinnya covid itu ada,” ungkapnya. “Kita harus bisa menjaga diri kita sendiri, minimal diri kita sendiri sebelum ke orang lain, keluarga, dan sebagainya,” imbuhnya menandaskan. Wiyonoroto menegaskan bahwa kewaspadaan dengan cara menjaga protokol kesehatan harus terus ditingkatkan. Terlebih, Kabupaten Purworejo direncanakan akan mulai menggelar pembelajaran tatap muka pada Januari 2021. “Di sisi lain, pada kondisi sekarang ini angka covid juga tinggi. Semuanya, tidak hanya di Kabupaten Purworejo, kabupaten-kabupaten  lain juga sudah merah semua,” tegasnya. Sementara itu, Ketua PGRI Kabupaten Purworejo, Irianto Gunawan SPd, sejumlah guru dan siswa telah terpapar Covid-19. Berdasarkan pendataan PGRI per tanggal 7 Desember 2020 diketahui bahwa dari 16 kecamatan di Kabupaten Purworejo, tercatat hanya ada 4 kecamatan yang tidak ditemukan kasusnya. Masing-masing yakni Kecamatan Bruno, Ngombol, Pituruh, dan Purworejo. Di luar wilayah itu, jumlah konfirmasi positif ada 33 orang. Empat orang harus menjalani perawatan di rumah sakit dan lainnya isolasi mandiri. “Meninggal dunia 3 orang,” sebutnya. Menurutnya, kasus cukup banyak terjadi usai 18 orang guru ditugaskan mengikuti pelatihan di LPMP Semarang pada 17-20 November 2020. Dari jumlah itu, 9 orang terkonfirmasi positif Covid-19 dan sebagian lainnya mengalami sakit. “Namun, Alhamdulillah sampai saat ini banyak  yang mulai pulih kembali,” jelasnya. (top) #satgascovid19 #ingatpesanibu#pakaimasker #jagajarak#jagajarakhindarikerumunan#cucitangan#cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: