Stand Expo KKN UM Magelang Dibanjiri Pengunjung
MAGELANG SELATAN - Setelah menjalankan kuliah kerja nyata (KKN) kini giliran sebanyak 401 mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) magelang menggelar expo potensi desa tempat KKN. Kegiatan yang dipusatkan di Kota Mungkid, Kabupaten Magelang itu dihadiri ratusan masyarakat. Rektor UM Magelang, Ir Eko Muh Widodo MT mengatakan, kegiatan KKN dengan tema ”Implementasi IPTEKS dalam Penanggulangan Kemiskinan di Wilayah Kabupaten Magelang” diharapkan dapat memberikan stimulus bagi mahasiswa dalam proses interaksi di tengah masyarakat. ”Selain itu, mahasiswa juga diharapkan dapat ikut serta membantu masyarakat dalam mengentaskan kemiskinan baik melalui kesenian dan wisata, kerajinan, maupun produk makanan lokal,” tutur Eko sekaligus menutup kegiatan KKN Tematik ke-48. Turut meramaikan acara itu antara lain, penampilan sendra tari Sinwamira dari mahasiswa PGSD juga penampilan musik dari mahasiswa UKM Musik UM Magelang. ”Adanya pentas kesenian ini sekaligus menambah kemeriahan expo KKN ini sehingga mendatangkan perhatian masyarakat dengan berkunjung ke stand-stand,” ujarnya. Ketua panitia KKN Tematik ke-48 UM Magelang, Subur SPdI MSi mengungkapkan bahwa expo ini merupakan puncak kegiatan KKN dan ajang pemaparan mahasiswa. Mereka diharapkan dapat mengimplementasikan program-program mahasiswa selama mengabadikan diri di masyarakat di masing-masing desa tempat KKN. Kegiatan expo KKN, katanya, mahasiswa juga memamerkan produk olahan unggulan dari 4 kecamatan antara lain Kecamatan Mertoyudan, Kecamatan Mungkid, Kecamatan Muntilan, dan Kecamatan Salam. ”Adapun beberapa produk olahan yang dipamerkan di antaranya kerajinan dari sampah plastik dan botol bekas, kerajinan sandal lantai, produk lilin aromaterapi dari tumbuh tumbuhan herbal, olahan abon pepaya, olahan abon salak, olahan abon jantung pisang, dan sirup salak,” sebutnya. Ia menambahkan, untuk olahan abon salak sendiri berasal dari Kecamatan Salam. Kecamatan itu, merupakan daerah dengan jumlah produksi salak terbesar di Magelang. ”Selain itu, ada juga pemberdayaan perekonomian desa melalui kesenian maupun keterampilan berwirausaha,” ujar Subur. Sebanyak 40 stand pameran dinilai oleh tim untuk diberikan penghargaan stand terbaik dan pembuatan poster paling kreatif. Adapun beberapa kriteria penilaian yang dijadikan acuan stand terbaik yaitu komposisi pembuatan stand termasuk hiasan dan tata letak produk pameran, pemasaran produk, dan pelayanan. ”Sedangkan untuk poster sendiri memiliki kriteria penilaian yang bagus, menarik dan dapat mempresentasikan baik program unggulan saat KKN atau produk unggulan yang diusung oleh masing-masing kelompok,” tandasnya. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: