Stasiun Wojo Siap Layani Penumpang Bandara
MAGELANGEKSPRES.COM, PURWOREJO - Direkur Utama PT KAI Edi Sukmoro meninjau Stasiun Wojo yang berada di Desa Dadirejo Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo, Rabu (24/4). Pada kesempatan itu pihaknya menyebut bahwa Stasiun Wojo telah seratus persen siap melayani penumpang Bandara Yogyakarta International Aiport (YIA). Calon penumpang pesawat dapat meneruskan perjalanan dari stasiun menuju bandara menggunakan kendaraan angkutan umum yang disiapkan operator dengan waktu tempuh tidak lebih dari sepuluh menit. \"Kami juga sedang mengkaji perlu tidaknya PT KAI menyiapkan armada bus atau shuttle khusus penghubung stasiun ke bandara. Sebab konsep yang kami terapkan adalah point to point, bukan dari stasiun ke stasiun,\" sebutnya. Dijelaskan, sejumlah persiapan telah dilakukan PT KAI untuk melayani penumpang bandara, antara lain menyediakan kereta api khusus bandara. Sementara ini sudah ada enam rangkaian kereta api Solo Express (Solex), dengan trip Stasiun Maguwo - Wojo empat kali sehari. “Satu rangkaian berkapasitas 137 tempat duduk, tidak akan ada penumpang berdiri,\" jelasnya. Selain itu, sebanyak 37 rangkaian kereta api juga akan melintasi Stasiun Wojo setiapo hari. PT KAI akan memilah rangkaian yang dinilai tepat untuk berhenti di Wojo untuk melayani penumpang bandara. Setelah mempersiapkan Stasiun Wojo, pemerintah berencana membangun Stasiun Kedundang di Kulonprogo yang langsung tersambung dengan bandara. \"Kalau Stasiun Kedundang jadi, tentu penumpang bandara akan lewat sana. Namun kami yakin Stasiun Wojo tidak akan mati, tetap menjadi sentral pembangunan kawasan sekitarnya,\" lanjutnya. Edi Sukmoro menungkapkan bahwa bandara atau infrastruktur non-kereta api lain, diperkirakan tidak akan mengurangi penumpang pengguna jasa PT KAI. Keberadaan moda yang beragam justru akan saling mendukung penggunaan transportasi umum itu. \"Intinya kami tidak pernah berpikiran bersaing dengan moda transpotasi lain, justru harus saling mendukung,\" ungkapnya. Menurutnya, penumpang kereta api justru mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir. Sepanjang tahun 2017 jumlah penumpang tercatat 394 juta, naik menjadi 425 juta pada tahun 2018. Kenaikan signifikan tersebut karena masyarakat semakin nyaman menggunakan moda kereta api. \"Jadi kami melihat keberadaan bandara atau jalan tol tidak ada imbas negatifnya untuk kereta api, karena jumlah penumpang justru mengalami kenaikan,\" terangnya. (top)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: