Sudah 5 Tahun Overload TPSA Kota Magelang ini Terus Dipaksa...
MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM- Tempat pengelolaan sampah akhir (TPSA) Kota Magelang di Banyuurip, Tegalrejo sudah overload sejak tahun 2017. Meski demikian, tidak ada jalan lain, selain memaksakan TPSA tersebut untuk dapat menampung seluruh sampah dari Kota Magelang. Saat ini, kondisi TPSA Kota Magelang masih memiliki 4 sel dengan luas masing-masing 940 meter persegi. Namun ketinggian sampah sudah tak lagi standar, karena masing-masing sudah mencapai 9 meter. ”Kami terpaksa menumpuk sampah sehingga tingginya sampai 9 meter. Kalau standar, ya memang tidak stan dar, tapi tidak ada cara lain,” kata Kepala UPT TPSA Kota Magelang, Sobron. Ia menyebut, setiap hari rata-rata 20 armada dikerahkan Dinas Lingkungan Hidup untuk mengangkut sampah mencapai 65-70 ton. Namun, sebelum masuk, sampah-sampah itu terlebih dahulu harus diolah dan dipilah. ”Pertama memisahkan sampah organik dan anorganik. Selanjutnya diolah sehingga reduksi sampah mencapai 30 persen. Artinya, jika dirata-rata sehari 60 ton, maka yang berkurang ada sekitar 20 ton,” ujarnya. Menurutnya, TPSA Banyuurip masih bisa bertahan sampai tiga tahun ke depan. Di sisi lain, Pemkot Magelang tuntas membangun tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) di Kampung Bojong yang efektif beroperasi pada 2023 mendatang. ”Setahun lagi TPST Bojong sudah beroperasi, sehingga TPSA Banyuurip bisa didiamkan terlebih dahulu agar ada jeda, dan sampah tidak terus-terus menumpuk,” tuturnya. Di sisi lain, proses reduksi sampah terus dilakukan DLH Kota Magelang selama ini. Salah satunya, program Reduce, Reuse, dan Recycle (3R). Dengan efektivitasnya 3R, maka volume sampah bisa berkurang. Kepala Bidang Kebersihan, DLH Kota Magelang, Widodo menambahkan, TPST di Bojong juga akan mengaplikasikan 3R menggunakan teknologi terbaru. Ke depan, dengan sentuhan teknologi maka penanganan sampah dinilai lebih baik ketimbang cara-cara konvensional. ”Apalagi di Kota Magelang ini paling dominan adalah sampah rumah tangga. Tapi kalau dikelola dengan baik, campur tangan teknologi, kita bisa kurangi produksi sampah. Jadi, sampah tidak begitu saja dibuang ke TPA, tapi ada pengolahan secara teknologi,” tuturnya. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share: /*props */?> /*google ads */?> /*amp advernative */?>
- 1 Bank Jateng Borobudur Marathon 2024 di Magelang Jadi yang Tersukses di Mata Para Peserta
- 2 Pilkada 2024 Purworejo: Sirekap Terpublikasi 100 Persen, Rekapitulasi Berjenjang Masih Berlangsung
- 3 Belum Pecahkan Rekor, Bonus Rp100 Juta Borobudur Marathon 2024 Gagal Diraih
- 4 Usai Pilkada, Bupati Purworejo Ajak Warga Bersatu Bangun Purworejo
- 5 10 Guru Purna Tugas di Purworejo Dapat Penghargaan dari Bupati
- 1 Bank Jateng Borobudur Marathon 2024 di Magelang Jadi yang Tersukses di Mata Para Peserta
- 2 Pilkada 2024 Purworejo: Sirekap Terpublikasi 100 Persen, Rekapitulasi Berjenjang Masih Berlangsung
- 3 Belum Pecahkan Rekor, Bonus Rp100 Juta Borobudur Marathon 2024 Gagal Diraih
- 4 Usai Pilkada, Bupati Purworejo Ajak Warga Bersatu Bangun Purworejo
- 5 10 Guru Purna Tugas di Purworejo Dapat Penghargaan dari Bupati