Sulitnya Ungkap Kasus BKK Pringsurat

Sulitnya Ungkap Kasus BKK Pringsurat

MAGELANGEKSPRES.COM, TEMANGGUNG - Tidak beroperasinya kembali PD BKK Pringsurat menjadi salah satu kendala bagi Kejaksaan Negeri (Kejari) untuk melanjutkan pengungkapan kasus korupsi. “Sangat berpengaruh terhadap kinerja kami, dan menjadi kendala tersendiri bagi tim untuk mengungkap kasusnya,” kata Kasi Pidsus Kejari Temanggung, Sabrul Iman saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (31/7). Sabrul mengaku pihaknya merasa kesulitan ketika akan meminta data dan melakukan pemanggilan terhadap saksi  yang berasal dari dalam menajemen BKK Pringsurat sejak tidak beroperasi di awal bulan Juli lalu. “Bagaimana tidak susah, sudah tidak ada karyawan lagi yang ada di sana. Saat kami minta data mereka yang masih tersisa di kantor itu tidak bisa memberikan. Nah saat kami akan melakukan pemanggilan untuk dimintai keterangan sebagai saksi juga susah,” katanya. Berbeda saat badan usaha milik daerah (BUMD) ini masih beroperasi, permintaan data dan pemanggilan saksi lebih mudah. Paling lama dalam waktu tiga hari saksi yang diminta pasti akan segera datang memberikan keterangan. “Sekarang kan kondisinya sudah berbeda, ada karyawan yang tinggalnya di luar  kota dan ada yang sudah pindah ke luar daerah. Padahal kami butuh memanggil untuk dijadikan saksi. Ini kan menjadi kendala tersendiri,” ujarnya. Namun demikian, pihaknya tetap berusaha maksimal untuk mengungkap kasus korupsi yang telah merugikan negara hingga ratusan Rp114 miliar ini. “Apapun dan bagaimanapun kondisinya, kami tetap optimal dalam menangani kasus ini,” tegasnya. Dari enam surat perintah penyelidikan (sprindik) yang telah di keluarkan sejak awal bulan lalu, sampai saat ini pihaknya masih berupaya melengkapi dan meneruskan upaya dan langkah-langkah sesuai dengan prosedur yang berlaku. Sebagaimana diwartakan koran ini sebelumnya, bahwa kantor pusat BKK Pringsurat sudah tidak beroperasi sejak awal bulan Juli ini. Namun demikian masih ada sejumlah karyawan beraktivitas. Hanya saja karyawan tersebut tidak membuka pelayanan terhadap konsumen dan masyarakat. Mereka hanya melakukan dan menyiapkan data-data yang diperlukan oleh permerintah maupun pihak Kejari. “Kami memang masih masuk kerja, tapi tidak ada layanan terhadap nasabah, kami hanya mempersiapkan data saja. Itupun kalau ada permintaan,” kata Nila Sukma bagian SDM BKK Pringsurat beberapa waktu lalu. Bahkan mirisnya, sampai saat ini sejak bulan April lalu, karyawan yang masih mengabdi di BKK Pringsurat belum menerima gaji sama sekali. Bahkan saat Idul Fitri lalu juga tidak mendapatkan tunjangan hari raya (THR). “Kami juga masih bingung, bagaimana nasib kami ke depan,” tuturnya. (set)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: