Telah Terapkan New Habit, Wabup Purworejo : Covid-19 Masih Jadi Ancaman
MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO- Kabupaten Purworejo telah menerapkan New Habit, tetapi pandemi virus Covid-19 masih harus diwaspadai karena sampai saat sekarang masih menjadi ancaman. Kewaspadaan itu dapat diwujudkan dengan memperhatikan kesehatan, mulai dari cuci tangan, memakai masker, jaga jarak, hingga berperilaku pola hidup bersih dan sehat. Pesan tersebut diungkapkan Wakil Bupati Purwprejo Yuli Hastuti SH, pada kegiatan peletakan batu pertama pemugaran Pondok Pesantren Nurussalaf Kemiri, Minggu (21/6). Acara dihadiri Camat Kemiri Nur Huda SSTP MIP, Pimpinan Ponpes Nurussalaf Gus Muhamad Tafsir Iman, Drs Sukusyanto MGs, dan sejumlah ulama. \"Kita harus tetap menerapkan pola hidup sehat,\" ungkapnya. Menurut Yuli Hastuti, Pemerintah telah berupaya memberikan perhatian lebih terhadap pembangunan bidang pendidikan dan keagamaan. Sejak tahun 2017 Pemerintah Kabupaten Purworejo telah memberikan insentif kepada ribuan guru ngaji. Namun, pada tahun 2020 ini, akibat adanya pandemi virus Corona (Covid-19) anggaran tersebut terpaksa dialihkan, meski akhirnya tetap diberikan bantuan sosial bagi guru ngaji. Baca Juga Beredarnya Foto Bapaslon jadi Polemik, Kader PDIP Datangi Kantor DPC Pada bagian lain, Yuli menyebut dalam era globalisasi yang diwarnai kemajuan teknologi informasi, pondok pesantren selain mencerdaskan generasi bangsa, juga memiliki peran yang penting dan strategis dalam menangkal berbagai pengaruh negatif. \"Seperti penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, perjudian, balap liar, dan berbagai tindak kriminalitas,\" tegasnya. Sementara itu, Gus Tafsir menjelaskan, pemugaran Ponpes Nurussalaf bertujuan untuk mengembangkan Ponpes yang semula gedung lantai 2 akan dibangun menjadi gedung berlantai 3 dengan luas bangunan 105 meter persegi. Selain itu bangunan gedung juga sudah 35 tahun perlu direhab. Biaya diperkirakan sekitar Rp800 juta. Gedung akan dimanfaatkn untuk asrama putra dan putri sendiri serta aula pertemuan. \"Ponpes ini memiliki santri sekitar 150 orang, yakni putra 80 orang dan 7 orang putri, dengan jumlah pengasuh 15,\" jelasnya. (top)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: