Tempat Wisata Mulai Dibuka, Protokol Kesehatan Wajib Ditegakkan

Tempat Wisata Mulai Dibuka, Protokol Kesehatan Wajib Ditegakkan

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Pemkab Temanggung sedikit demi sedikit mulai membuka kran untuk kegiatan wisata. Namun pengelola wisata harus sanggup menandatangani pernyataan-pernyataan kesanggupan menerapkan dan menjalankan protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran Covid-19. Bahkan pemkab setempat akan memfasilitasi tenaga kesehatan, manakala benar-benar dibutuhkan di lokasi-lokasi wisata yang ada. Bupati Temanggung Muhamad Al Khadziq mengatakan, berdasarkan hasil rapat Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Kabupaten Temanggung beberapa waktu lalu, bahwa objek wisata di Temanggung sudah mulai dibuka, kecuali wisata air. “Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) tahap kedua sudah berakhir pada tanggal 3 Juli kemarin dan tidak diperpanjang lagi, namun diganti dengan istilah Pengendalian Kegiatan Masyarakat. Nah untuk tempat wisata sudah mulai dibuka, tapi wisata air seperti kolam renang masih tutup,” kata Bupati, kemarin. Menurut Bupati, pada prinsipnya pengelola tempat wisata di Temanggung harus mengajukan izin kepada satgas GTPP tingkat kabupaten, di mana izin itu bukan untuk mempersulit tetapi untuk sama-sama menjamin kegiatan pariwisata agar sesuai dengan protokol Covid-19. “Di mana nanti pengelola tempat wisata akan diminta komitmen pernyataanya bahwa pengelola wisata sanggup menyediakan sejumlah perangkat untuk pencegahan penyebaran Covid-19 di lokasi wisata,” tegas Bupati. [caption id=\"attachment_30160\" align=\"alignnone\" width=\"624\"]\"TINJAU. TINJAU. Bupati Temanggung M Al Khadziq mengunjungi Pasar Legi Parakan bersama jajaran pejabat dan Tim GTPP Temanggung beberapa waktu lalu.[/caption] Perangkat tersebut seperti sanggup menyediakan tempat cuci tangan lengkap dengan sabun dan pengeringnya, pembersih tangan (hand sanitizer), sanggup menerapkan disiplin memakai atau menggunakan masker saat berkunjung ke tempat wisata, jaga jarak di antriannya, tempat makan harus dijarak dan protokol kesehatan. “Di mana pengelola juga harus sanggup menandatangani kesanggupan tersebut,” tegas Bupati lagi. Bupati menegaskan, langkah-langkah yang dilakukan ini untuk mengendalikan dan menjamin agar kegiatan pariwisatanya sesuai dengan protokol pencegahan penyebaran Covid-19. Sehingga ke depan kegiatan pariwisata di Temanggung bisa kembali bergeliat, namun tentunya tetap mengedepankan disiplin protokol kesehatan. Ketika ditanya bagaimana untuk even-even kesenian dan kebudayaan di Temanggung, Bupati mengungkapkan, sesuai dengan hasil rapat GTPP kemarin, dalam 14 hari ke depan sementara belum. Tetapi, kalau acara-acara pernikahan atau kawinan dan pengajian sudah diperbolehkan, hanya saja panitia harus mengajukan izin terlebih dahulu ke satgas GTPP secara bertingkat sesuai dengan besar kecilnya acara yang akan dilaksanakan. “Sekali lagi bukan untuk mempersulit, tapi untuk sama-sama memastikan pengendalian acara tersebut karena nanti ketika acara-acara tersebut berlangsung dari satgas akan ikut mendampingi, bahkan jika acaranya cukup besar nantinya petugas kesehatan dari puskesmas akan mendampingi,” jelas Bupati. Namun demikian, panitia juga akan dimintai pernyataan-pernyataan kesanggupan melakukan dan melaksanakan protokol covid-19 di acara tersebut. “Kalau di tempat makan, restoran, cafe, minimarket dan tempat lainnya pengelolanya tetap, jadi pengelolanya akan diminta komitmen untuk melaksanakan protokol Covid-19 itu sudah selesai dan tinggal dipantau saja dalam pelaksanaannya. Tetapi kalau kawinan dan acara lainnya panitianya berbeda-beda, kawinan hari ini dan besok dan besok siang kan panitianya berbeda, tamunya juga berbeda sehingga perlu pengendalian yang lebih,” tukas Bupati. Oleh karena lanjut Bupati, mereka ini dengan gugus tugas dan satgas protokol Covid-19 akan diatur, sedangkan pengelolaan yang tetap tadi cukup dengan pernyataan-pernyataan kesanggupan dan pengawasan serta pemantauan secara rutin. Bupati menambahkan, saat ini pemerintah dan dan Tim GTPP Kabupaten sedang mempersiapkan para santri dan pondok pesantren yang dalam waktu dekat ini mulai masuk. “Nanti akan kita dampingi dengan tenaga medis untuk pemeriksaan masuk para santri. Hal ini juga akan diterapkan jika ada acara pengajian atau kawinan yang skalanya cukup besar jika memang membutuhkan tenaga medis akan kita siapkan. Pemerintah siap memfasilitasi tenaga medis untuk memberikan asistensi kepada masyarakat dalam dalam melaksanakan kegiatan agar terkendali dan sesuai denga protokol kesehatan,” tegas Bupati. Bupati berharap perekonomian masyarakat kembali bergerak seiring dengan dibukanya tempat wisata, rumah makan, restoran, pasar, dan tempat-tempat lainnya. \"Sedikit-demi sedikit perekonomian pasti akan membaik, tetapi masyarakat tetap wajib mematuhi disiplin protokol kesehatan,\" katanya. Ketika ditanya terkait dengan pasar-pasar tradisional di Kabupaten Temanggung yang sebelumnya sempat ditutup, Bupati mengungkapkan, di akhir masa penutupan pasar beberapa waktu lalu, ia bersama jajaran bersama Kasatpol PP Agus Munadi, Staf Ahli Bidang Ekbang Andristi, Kepala Kesbangpol Supriyanto AP, Kabag Humas Sumarlinah, Camat Ngadirejo Samsul Hadi, Kapolsek Ngadirejo Iptu Marimin, Danramil Kapten Asrori dan pejabat lainnya sduah langsung memantau kondisi pasar. \"Alhamdulillah pasar-pasar sudah saya kelilingi, pasar-pasar yang ada di Temanggung aman dari Covid-19, karena penjagaan di pasar juga sudah lebih baik. Jaga jarak antara pedagang dan pengunjung juga sudah lebih baik, dan petugas juga terus melakukan pemeriksaan,\" kata Bupati. Bupati mengatakan, saat ini kondisi pasar sudah semakin bagus, sehingga masyarakat sudah bisa kembali melakukan aktivitas jual beli di pasar, namun tetap dengan mengedepankan protokol-protokol kesehatan. \"Silakan kembali beraktivitas di pasar, namun harus semakin disiplin dalam menegakan disiplin protokol kesehatan,\" pesan Bupati. (set/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: