Terpilih Kembali, Sri Mulyani Membawa Dampak Posisif pada Pasar

Terpilih Kembali, Sri Mulyani Membawa Dampak Posisif pada Pasar

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Dengan terpilihnya kembali Sri Mulyani sebagai menteri keuangan membawa dampak positif pada pasar. Pasalnya, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu dinilai berbagai kalangan memiliki kompetensi yang mumpuni untuk membawa iklim perekonomian ke arah lebih baik untuk lima tahun ke depan. Hal itu seperti disampaikan oleh ekonom Bank DBS untuk Indonesia dan Filipina, Masyita Crystallin. \"Saya melihat penunjukan kembali Sri Mulyani mendapatkan reaksi positif dari pasar. Karena beliau akan melanjutkan reformasi fiskal,\" ujar Masyita, kemarin (23/10). Dia meyakini, terpilihnya Sri Mulyani akan melanjutkan kebijakan di periode pertama seperti reformasi fiskal. Sehingga, Sri Mulyani sudah mengebut memperbaiki perekonomian nasional, seperti menempatkan pos-pos anggaran APBN dengan baik. \"Di bawah Sri Mulyani, kepercayaan investor itu cukup tinggi. Jadi kita merasa lebih tenang menghadapi financial market yang lagi volatile,\" kata dia. Terpisah, Direktur Riset Centre of Reform on Economics (Core) Indonesia, Piter Abdullah menilai pasar memang membutuhkan kestabilan namun apabila di bawah kepemimpinan Sri Mulyani yang hanya mengandalkan kestabilan semata, maka pertumbuhan ekonomi tidak akan terkerek. \"Kita tidak hanya butuh kestabilan. Kita butuh pertumbuhan ekonomi yang menyejahterakan. Jadi kalau Sri Mulyani masih dengan gaya kebijakan yang sama mengutamakan kestabilan, maka perekonomian Indonesia saya yakin ya begini-begini saja,\" ujar Piter kepada Fajar Indonesia Network (FIN), kemarin (23/10). Piter juga meminta Sri Mulyani untuk mengubah kebijakannya dalam menghadapi gejolak ekonomi global. Bila masih sama, maka pertumbuhan ekonomi masih di level 5 persen. Padahal agar perekonomian Indonesia baik, maka tidak cukup puas di angka 5 persen. Selain itu, Piter juga mengatakan, Sri Mulyani harus lebih berani melebarkan defisit, dan menghadpai kritik atas bertambahnya utang pemerintah. \"Yang kita butuhkan kebijakan countercyclical. Baik di moneter, fiskal maupun di sektor riil,\" kata Piter. Seperti diketahui, Sri Mulyani di periode pertama telah berani mengambil keputusan meningkatkan utang dalam jumlah yang besar guna membiayai pembangunan. Seperti dialokasikan untuk membangun infrastruktur, hal itu sebuah faktor yang sangat krusial dalam memajukan sebuah perekonomian. Meskipun utang kian menumpuk, namun Sri Mulyani mampu mengutamakan kehati-hatian dalam mengelola utang dengan produktif. Hak ini seperti dilaporkan ileh Citi Indonesia. Citi Indonesia memperkirakan Indonesia akan tetap menganut kebijakan fiskal yang hati-hati di bawah naungan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Dan, juga reformasi pajak akan berjalan tanpa gangguan, serta meningkatkan tax ratio.(din/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: