Tidak Ada Penangkapan, Warga hanya Diamankan. Kapolda Jateng Janji Bebaskan 64 Warga Wadas Hari ini

Tidak Ada Penangkapan, Warga hanya Diamankan. Kapolda Jateng Janji Bebaskan 64 Warga Wadas Hari ini

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.COM - Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi membantah terkait framing yang beredar seputar peristiwa pengukuran tanah di Desa Wadas Purworejo,  Selasa (8/2).  Seolah ada ribuan polisi yang mengepung Desa Wadas dengan senjata lengkap dan menangkap lansia serta anak-anak. \"Tidak ada ribuan anggota polisi yang masuk kampung, hanya 250 orang yang kami tugaskan mendampingi tim BPN melakukan pengukuran. Penurunan personil juga atas permintaan warga yang sudah setuju dan meminta agar tanahnya segera diukur dan dikawal,\" tegas Luthfi dalam pressconference terkait pengamanan warga Wadas di Mapolres Purworejo, Rabu (9/2). Menurut Kapolda, petugas kepolisian dalam bertugas semuanya melaksanakan sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan petugas tidak menangkap warga yang kontra. Yang terjadi justru saat itu terjadi gesekan kontak antara pihak pro dan kontra, sehingga petugas melakukan tindakan pengamanan. \"Kami mengamankan 64 orang, sekarang ada di Polres Purworejo dan hari ini akan kami kembalikan ke masyarakat. Tidak ada penangkapan dan penahanan, yang kami lakukan hanya mengamankan,\" jelasnya. Luthfi juga menegaskan bahwa framing polisi menyerbu masjid adalah informasi tidak benar. Saat terjadi gesekan antara pihak pro dan kontra, beberapa warga lari ke masjid untuk menyelamatkan diri. \"Makanya polisi berjaga di depan masjid. Coba lihat videonya, posisi polisi membelakangi masjid, karena anggota kami melakukan penjagaan agar tidak terjadi benturan antara pihak pro dan kontra. Framing di media kan kita menyerbu masjid, nggak ada itu. Tidak ada kejadian pengepungan masjid,\" tegasnya. Kapolda juga membantah informasi bahwa polisi menculik warga, salah satu warga Wadas itu diamankan karena diduga melakukan tindakan provokasi. \"Tidak ada penculikan, kita amankan yang bersangkutan dan kita periksa. Istrinya juga tahu. Tapi diframing bahwa diculik. Tidak, warga itu hanya kami periksa dan yang bersangkutan mengakui. Dia punya akun untuk menyebarkan provokasi. Hasil pemeriksaan ada,\" tandasnya. Disebutkan, beredar pula video yang menunjukkan polisi masuk ke rumah-rumah warga dan menangkapi warga dengan paksa. Yang terjadi di lapangan, terjadi gesekan antara warga pro dan kontra di lapangan, dan warga kontra dikejar-kejar oleh warga yang menginginkan tanahnya dilakukan pengukuran.\"Jadi kami amankan ke Polres, setelah ini akan kami kembalikan ke masyarakat,\" imbuhnya. Luthfi menegaskan, semua kegiatan yang dilakukan di Wadas oleh pihak kepolisian sudah sesuai SOP. Tidak ada penembakan, tidak ada kekerasan yang dilakukan. (hms/zal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: