Toleransi Beragama Desa Getas Patut Dicontoh
TEMANGGUNG - Toleransi antar umat beragama di Dusun Porot Desa Getas Kecamatan Kaloran akan dijadikan sebagai percontohan atau model toleransi antar umat di negeri ini. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Staf Kodam (Kasdam) IV/Diponegoro Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa saat menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan RI di Lapangan Dusun Porot Desa Getas Kecamatan Kaloran, Sabtu (24/8). \"Kehidupan beragama warga menjadi model kampung toleransi antar umat beragama diseluruh Indonesia,\" katanya. Ia mengatakan, masyarakat di dusun ini berlatar belakang agama yang berbeda-beda, namun dalam kehidupan sehari-hari mereka tetap saling menghormati. \"Di sini saya melihat sesuatu yang unik, kerukunan/kehidupan beragama masyarakat cukup bagus, toleransinya cukup tinggi di sini ada gereja, masjid, vihara, dan pura yang saling berdekatan tetapi mereka hidup saling menghargai,\" katanya. Menurutnya, perlu diketahui bersama bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku, agama, dan ras dan saat ini sudah ada kelompok-kelompok tertentu yang ingin memporakporandakan NKRI, ingin mencoba memecah belah kita dengan mengangkat isu-isu negatif tentang agama, suku, ras. Oleh karena itu lanjutnya, kampung ini menjadi contoh/model di mana terwujud suatu toleransi yang cukup bagus. \"Ini yang ingin saya lihat di sini, tentunya saya ingin mengangkat ini menjadi suatu model yang bisa menjadi contoh bangsa Indonesia,\" katanya. Sementara itu Bupati Temanggung M Al Khadziq mengatakan alhamdulillah masyarakat Temanggung adalah masyarakat yang bersatu dan bersaudara. Meskipun selama ini masyarakat memeluk agama yang berbeda-beda, namun rasa saling menghormati dan menghargai sangat kental. \"Temanggung ini adalah kampung untuk semua agama dan kita hidup berdampingan, bersatu, bersaudara tanpa pernah memandang perbedaan agama, suku, ras dan juga kita tidak permang memandang perbedaan politik,\" katanya. Ia menuturkan masyarakat Temanggung damai, bergotong-royong, dan terbukti di Dusun Porot ini masyarakatnya tampak saling bersaudara meskipun berbeda-beda agama, ini sungguh merupakan desa Pancasila yang harus disyukuri bersama, yang harus dirawat bersama kebhinnekaan ini. Ia berharap, kehidupan yang sangat harmonis dan saling menghormati sesama umat beragama di Dusun Porot ini, bisa dicontoh seluruh masyarakat Temanggung pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. \"Sudah ada contohnya, masyarakat di Temanggung harus bisa mencontohnya, sehingga kedepan kehidupan masyarakat di Temanggung semakin harmonis,\" pesan Bupati. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: