Trans Jateng Rute Kutoarjo-Borobudur Resmi Beroperasi Per 1 September 2020

Trans Jateng Rute Kutoarjo-Borobudur Resmi Beroperasi Per 1 September 2020

MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO- Layanan Bus Trans Jateng Koridor I Rute Kutoarjo – Borobudur resmi beroperasi. Peluncuran operasional berlangsung di Pendopo Kabupaten Purworejo ditandai dengan pemecahan kendil dan pelepasan bus oleh Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP bersama Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM dan Wakil Bupati Yuli Hastuti SH, Selasa (1/8). Turut hadir sejumlah pejabat Provinsi Jateng, Forkopimda Purworejo, Kadinhub Magelang, Ketua DPC Organda Purworejo dan Magelang, Direktur PT Bagelen Putra Manunggal selaku Operator Bus Trans Jateng, para kepala OPD serta sejumlah tamu undangan. Gubernur bersama Bupati dan Forkopimda sempat menjajal langsung Bus Trans Jateng yang dijadwalkan beroperasi dari pukul 05.00 hingga 18.00 WIB itu. Rombongan diajak memutar Alun-alun Purworejo dan berakhir di Kantor Bupati Purworejo. Koridor I Rute Kutoarjo – Borobudur ini merupakan rute keempat Angkutan Aglomerasi Trans Jateng. Sebelumnya telah dibuka layanan Angkutan Aglomerasi Trans Jateng Kawasan Kedungsepur-Tawang-Bawen tahun 2017, Kawasan Barlingmascakeb Rute Purworkerto-Purbalingga tahun 2018 dan Rute Terminal Mangkang-Kendal tahun 2019. Gubernur mengatakan, Borobudur menjadi super prioritas KSPN yang ada di Jawa Tengah. Hadirnya Aglomerasi Trans Jateng diharapkan mampu menjadi pendorong daya tarik wisata Borobudur, sekaligus menjadi generator bagi kebangkitan pariwisata di Jateng. Dengan adanya dukungan alat transportasi ini, lanjutnya, diharapkan dapat membantu kelancaran ekonomi, pariwisata dan transportasi di daerah. Ke depan tidak menutup kemungkinan jalur atau rute yang dilalui bisa berubah, akan dilakukan review kembali jika diperlukan. Pihaknya menyatakan akan terus bekerja sama dengan Kemenhub agar Angkutan Aglomerasi Trans Jateng dapat terus berkelanjutan. Pemprov Jateng akan menyediakan subsidi sehingga diharapkan masyarakat dapat mendapatkan transportasi yang nyaman dan terjamin. Baca Juga Dekranasda Purworejo Launching Kedai Pinunjul “Harapannya masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas dengan gampang. Mulai hari ini hingga tanggal 9 September kita akan uji coba gratis. Kita akan mencoba membantu transportasi umum sesuai janji saya dulu. Apalagi sekarang pandemi Covid, mudah-mudahan transportasi ini bisa membantu masyarakat,” ungkap Ganjar. Bupati Purworejo menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Jateng yang telah memberikan kesempatan Purworejo menjadi salah satu Kabupaten yang pertama atau mendapat prioritas bersama Kabupaten Magelang, dalam pengembangan Angkutan Aglomerasi Kawasan Purworejo, Wonosobo, Magelang dan Temanggung (Purwomanggung). Tingginya tingkat kendaraan bermotor pribadi serta rendahnya pengguna transportasi umum khususnya di perkotaan, menjadi masalah penting yang harus segera diatasi. Sehingga perlu dibangun sistem dan menyediakan transportasi massal Bus Rapid Transit (BRT) yang layak bagi warga masyarakat, dengan tarif terjangkau demi menunjang kegiatan sosial dan ekonomi. Bupati menambahkan, Kabupaten Purworejo yang berada di jalur utama transportasi Jawa bagian selatan, memiliki kepadatan arus lalu lintas yang cukup tinggi.  Apalagi saat ini ada beberapa proyek strategis nasional yang bersinggungan bahkan berada di wilayah Kabupaten Purworejo, yakni Bandara YIA, BOB, dan Bendungan Bener. “Dengan beroperasinya Bus Trans Jateng koridor I Rute Kutoarjo – Borobudur, diharapkan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat khususnya di Kabupaten Purworejo. Bukan hanya tersedianya transportasi yang aman, nyaman dan terjangkau, namun juga semakin menghidupkan roda perekonomian masyarakat,” kata Bupati. Sementara itu, Kadinhub Provinsi Jateng Ir Satriyo Hidayat menjelaskan, Armada Trans Jateng yang telah disiapkan sebanyak 14 unit dengan jumlah rekrutan petugas Trans Jateng sebanyak 73 orang dengan jumlah halte berjumlah 14 titik. Menurutnya, Operator Trans Jateng juga melakukan penerapan protokol kesehatan. Seperti dengan pengaturan jarak antrian dihalte, penyemprotan disinfektan secara rutin di bus dan halte serta mengatur jarak antar penumpang. Adapun profil layanan Trans Jateng antara lain. Jarak tempuh rata-rata 50 km, waktu tempuh 1 jam 45 menit. Sehari melayani 6 rit, jarak antar bis 20-30 menit. Waktu naik turun penumpang di halte sekitar 30 detik dengan kecepatan rata-rata 30-40 km per jam. “Tarif umum Rp4 ribu, untuk buruh, pelajar, atau veteran dikenakan tarif Rp2 ribu,” jelasnya. (top)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: