Tumpukan Arang Ditemukan di Situs Liyangan

Tumpukan Arang Ditemukan di Situs Liyangan

TEMANGGUNG – Tim ekskavasi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah menemukan tumpukan arang peninggalan zaman Mataram Kuno saat melakukan ekskavasi di Situs Liyangan Desa Purbosari Kecamatan Ngadirejo dalam kurun waktu kurang lebih sepekan terakhir ini. Ketua Kelompok Kerja (Kapokja) Pemugaran, BPCB Jawa Tengah, Eri Budiarto di Temanggung mengatakan, tumpukan arang gabah dalam penggalian di Situs Liyangan di Desa Purbosari, Ngadirejo, Kabupaten Temanggung itu ditemukan di antara benda-benda lainnya. Ia menduga lokasi temuan arang gabah tersebut merupakan lumbung padi, sebab arang yang ditemukan tersebut tidaklah sedikit, namun dalam jumlah yang cukup banyak. “Dugaan sementara, lokasi ditemukannya arang itu adalah lumbung padi,” katanya. Ekskavasi yang dilakukan oleh tim BPCB bersama 30 mahasiswa Arkeologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Indonesia (UI) berlangsung pada 21 Agustus 2019 hingga 4 September 2019. “Ekskavasi kali ini memang dilakukan bersama dengan mahasiswa, harapan kami mereka bisa lebih tergerak untuk semakin tertarik dan berminat mengkaji dan mendalami,” katanya. Diakuinya, temuan kali ini yakni ada tumpukan arang gabah dengan tebal sekitar 10 centimeter, temuan ini cukup istimewa karena arang ini masi dalam bentuk utuh. “Arang gabah tersebut lumayan banyak, untuk sementara kita tutupi plastik biar aman. Nanti kita kaji bareng, mungkin nanti dijadikan semacam museum lapangan begitu,” katanya. Eri menuturkan di lokasi temuan arang gabah tersebut juga ditemukan arang ijuk, yang kemungkinan lumbung itu atapnya terbuat dari ijuk. Selain temuan tersebut lanjutnya, selama melakukan ekskavasi juga ada temuan menarik lainnya. Temuan tersebut berupa jalan batu yang terputus, dan setelah dibuka ternyata sampai ujung itu belok ke kanan dan belum bisa dibuka kelanjutannya karena di atasnya masih berupa tebing yang belum dikeruk. “Memang pada ekskavasi sebelumnya juga sudah ditemukan, tapi temuan kali ini memang cukup menarik dan sangat bagus,” katanya. Selain itu, juga ditemukan saluran kecil di atasnya ditutup batu yang merupakan saluran pembuangan dari petirtaan dan arahnya sama dengan jalan batu. Dalam penggalian ini juga bisa menemukan titik-titik pembatas antara pagar empat dan lima dan titik-titik reruntuhan dari petirtaan. Sehingga pada saat nanti melakukan pelestarian sudah bisa ditemukan \"warning-warning\" dalam pengupasan agar tidak merusak temuan. “Akan diberi tanda khusus, sehingga barang-barang peninggalan ini tidak rusak dan tetap bisa aman,” katanya. (set)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: