Ujian Sekolah Diwacanakan Tatap Muka

Ujian Sekolah Diwacanakan Tatap Muka

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG TENGAH - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang berencana menggelar simulasi Ujian Sekolah (US) secara luring, untuk tingkat SMP. Nantinya, US dimasukkan dalam komposisi kelulusan, di samping nilai rapor dan hasil ulangan harian siswa kelas IX. Kepala Disdikbud Kota Magelang, Agus Sujito mengatakan, pelaksanaan US jenjang SMP menggunakan pola tes secara luring dan daring. Sebab, penugasan atau portofolio dirasa sangat menyulitkan, apalagi dengan kondisi pembelajaran seperti sekarang. ”Kita diberi wewenang untuk mengusulkan empat sekolah, masing-masing dari jenjang pendidikan SMP, SMA, SMK, dan MA di Kota Magelang ke Pemprov Jawa Tengah dan Satgas Covid-19 Kota Magelang untuk mengadakan ujian tatap muka,” kata Agus, saat dihubungi, Kamis (18/3). Pola US luring, lanjutnya, sangat mendukung, asalkan dilakukan simulasi terlebih dahulu. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Baca Juga Wali Kota Magelang Kukuhkan Pengurus FK Metra dan KIM ”Kalau ada orangtua yang tidak setuju, anaknya tes di sekolah, maka bisa melalui daring. Sekolah sudah kami ingatkan untuk menyiapkannya,” tuturnya. Tidak kalah penting dibahas, terkait soal-soal US karena ada banyak mata pelajaran yang bakal diujikan, termasuk ujian praktik. ”Terutama SMK, karena mengharuskan ujian praktik, maka bisa menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan protokol kesehatan secara ketat,” jelasnya. Agus menyebut, jadwal resmi US di Kota Magelang memang ditentukan. Akan tetapi, dimungkinkan US akan digelar pada April hingga awal Mei 2021 mendatang. ”Terpenting kita melihat perkembangan Covid-19 di Kota Magelang, yang sekarang semakin bagus. Terus juga memandang pembatasan siswa saat tatap muka. Makanya, simulasi US ini sangat dibutuhkan untuk meminimalisasi risiko penularan,” ujarnya. Sekolah yang diajukan untuk menggelar US tatap muka, sebut Agus, harus memperhatikan protokol kesehatan secara ketat. Kemudian, membatasi siswa maksimal 30-50 persen tiap kelasnya. ”Nanti bisa bergantian jadwal dengan siswa yang lain, atau memanfaatkan ruangan lainnya, supaya tidak menimbulkan kerumunan,” katanya. Menurut dia, pelaksanaan ujian sekolah tatap muka ini harus didukung semua pihak untuk mengawasi pelaksanaannya, hingga semua berjalan lancar dan taat akan protokol kesehatan. ”Sekolah-sekolah juga harus menyediakan fasilitas seperti tempat cuci tangan, selain mengawasi betul agar siswa pakai masker yang benar dan menjaga disiplin jaga jarak,” ujarnya. Dia mengharapkan, kasus positif Covid-19 di kota ini akan terus melandai, hingga tidak ada kekhawatiran pelaksanaan ujian sekolah menjadi penyebaran virus tersebut. Pihaknya akan terus memberikan sosialisasi persiapan pelaksanaan ujian akhir sekolah, baik ke sekolah, siswa serta orangtua siswa. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: