Usai Lebaran, 1.142 Taruna Akmil Jalani Rapid Test Kedua
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Sebanyak 1.142 taruna Akademi Militer (Akmil) Magelang menjalani tes cepat (rapid test) kedua di Gedung Sumartal, Rabu (27/5). Tes ini digelar sebagai upaya pencegahan penularan virus corona (Covid-19) di lingkungan Akademi Militer pasca-Lebaran. Gubernur Akademi Militer Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengatakan, dengan adanya pandemi Covid-19 di dunia, termasuk Indonesia dan Magelang yang sudah zona merah, perlu upaya serius untuk mencegah penyebaran virus berbahaya itu. \"Ini menjadi gelombang kedua organik Akademi Militer menjalani tes cepat. Dua minggu yang lalu, Alhamdulillah tidak ada satupun yang reaktif,\" katanya. Tes cepat ini terselenggara adanya kerja sama antara Akmil dengan Artha Graha Peduli. Pada gelombang pertama sebanyak 3.000 taruna dan organik akmil mengikuti rapid test, sehingga totalnya sudah 4.142 tes dijalankan di Akmil selama dua pekan terakhir. \"Kita bekerja sama dengan swasta karena memang fasilitas di kita sangat terbatas. Tes cepat ini untuk mewaspadai penyebaran virus corona di Akmil, sehingga jika ada yang reaktif bisa langsung diketahui dan dicegah penyebarannya,\" ujarnya. Pihaknya telah menerapkan protokol kesehatan yang begitu ketat. Setiap orang yang masuk ke Akmil, baik itu organik atau pengasuh, begitu datang di gerbang akan langsung diperiksa, dicek suhunya, kesehatannya, cuci tangan, dan kewajibannya menggunakan masker. \"Saya harap pandemi ini segera berakhir sehingga aktivitas masyarakat normal kembali. Sementara ini, protokol kesehatan akan terus diterapkan. Kita juga berharap kesadaran dan kedisiplinan masyarakat yang tinggi karena dengan begitu, pandemi ini akan segera berakhir,\" ujarnya. Kepala kesehatan (Kakes) Akmil Letkol dr Rudy Dwi Laksono menuturkan, tes cepat kedua ini sebagai antisipasi Akademi Militer mencegah penularan virus corona. \"Pada tes pertama, dari 3.000 yang dites, termasuk organik saat itu semuanya nonreaktif. Hari ini kita cek lagi, sebanyak 1.142 taruna, harapannya juga masih nihil. Kalau ada yang reaktif, langung diperiksa di RST dr Soedjono untuk menjalani tes lanjutan yaitu tes swab,\" paparnya. Rapid test sendiri, dapat diketahui hasilnya setelah 15 menit darah sampel ditaruh dalam alat khusus. Jika 1 garis merah menandakan negatif dan 2 garis menandakan positif reaktif virus corona. \"Tingkat akurasinya sekitar 50-90 persen. Kalau ditemukan itu, artinya kita harus segera mengupayakan proses isolasi di RST dr Soedjono untuk mendapatkan konfirmasi melalui PCR atau swab\" jelasnya. Sementara itu, Direktur Artha Graha Peduli, William Hadi mengaku kerja sama ini adalah kepedulian yayasannya terutama terhadap lembaga pendidikan, seperti Akademi Militer. \"Kita sudah dua kali gelar tes cepat di Akmil dan tidak ada biaya 1 rupiah pun. Selain menyediakan, totalnya sudah 4.500 alat rapid test, kita juga kirimkan tenaga medis dan dokter lengkap dengan alat pelindung diri (APD),\" pungkasnya. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: