Usia Harapan Hidup di Purworejo 74 Tahun

Usia Harapan Hidup di Purworejo 74 Tahun

PURWOREJO - Kabupaten Purworejo menjadi salah satu lokus atau lokasi khusus pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2019. Peran serta seluruh elemen masyarakat, khusunya kelompok peduli kesehatan, sangat dibutuhkan untuk mendukung Germas dan terwujudnya Kabupaten Purworejo sehat. Hal itu mengemuka dalam Sosialisasi Germas bertajuk Penggerakan Masyarakat pada Kelompok Peduli Kesehatan di Kabupaten Purworejo yang digelar oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purworejo bersama Dinkes Provinsi Jawa Tengah, Kamis (8/8). Kegiatan berlangsung di Gedung PGRI Purworejo diikuti 150 peserta dari 3 kelompok masyarakat peduli kesehatan. Masing-masing yakni Rintisan Kampung Olahraga Kelurahan Kledung Karangdalem Kecamatan Banyuurip, Komunitas Sepeda Purworejo Cicling Family (PCF) dan Kelompok Senam Prolansi Purworejo. “Tahun 2019 Ini Purworejo jadi Lokus Germas di Jawa Tengah. Jadi, selain beberapa kabupaten lain, Purworejo ikut diutamakan oleh Dinkes Provinsi,” kata Kepala DInkes Kabupaten Purworejo, dr Sudarmi MM, saat memberikan sambutan pada acara pembukaan. Menurut dr Sudarmi, berdasarkan riset, angka usia harapan hidup masyarakat di Kabupaten Purworejo saat ini mencapai rata-rata 74 tahun. Sementara untuk usia sehat masyarakat, sesuai survei di Indonesia hanya sampai sekitar 58 tahun. “Di atas usia itu bonus. Nah, melalui Germas kita berupaya mencapai bonus itu,  tetapi sehat,” sebutnya. Diungkapkan, implementasi Germas di Kabupaten Purworejo mendapat perhatian penuh dari pemerintah kabupaten.  Salah satunya yakni dengan adanya Peraturan Bupati (Perbup) Purworejo Nomor 100 Tahun 2018 Tentang Germas. Adanya Perbup sekaligus melaksanakan Intruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Germas. “Dalam rangka mendukung Germas, Purworejo  bahkan terbaik nomor 1 di Jateng terkaiit Posbindu. Tahun 2017 bupati sudah beri Posbindu kit Posbindu di seluruh desa. Purworejo juga akan buat Perda kawasan tanpa rokok tahun depan,” ungkapnya. Namun, lanjutnya, implementasi Germas sulit terwujud tanpa adanya dukungan dari masyarakat luas. Butuh kesadaran bersama untuk disiplin menerapkan Germas. “Kelompok Peduli Kesehatan, seperti yang hari ini hadir sangat dibutuhkan perannya untuk mengedukasi dan mengajak budaya Germas,” tandasnya. Kegiatan sosialisasi hari itu berlangsung interaktif bersama tiga orang narasumber. Ketiganya yakni  Budi Kristianto SKm MKes (Programer Promosi Kesehatan Dinkes Jateng), Slamet Purnomo SPdt dari Persada Jogjakarta, dan drg Ekowati Kadiyati (Kabid Sumberdaya, Promosi, dan Kemitraan Kesehatan Dinkes Purworejo). Selain materi teori, peserta juga diberi sejumlah perabot Germas dan alat kesehatan Smart Pedometer. Dalam kasempatan itu mereka langsung diminta praktik menggunakan alat tersebut. “Beberapa bulan ke depan peserta akan kita evaluasi bersama terkait alat baru yang diberikan oleh Dinkes Provinsi dan aktivitas Germas setelah mengikuti kegiatan ini. Jadi ada tindak lanjutnya,” kata Dwi Hartanto STr Kes, Kasi Manajemen Informasi, Promosi, dan Kemitraan Kesehatan Dinkes Purworejo. (top)          

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: