Volume Sampah di TPA Sanggrahan Sudah 90 Persen
MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Volume sampah dari ke hari terus mengalami peningkatan. Padahal tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Desa Sanggrahan Kecamatan Kranggan sangat terbatas. Sehingga perlu penanganan bersama agar masalah sampah ini bisa teratasi. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Temanggung, Entargo Yutri Wardono mengatakan, persoalan sampah memang menjadi salah satu persolan yang tidak akan pernah ada habisnya. Sebab setiap hari masyarakat bisa dipastikan akan menghasilkan sampah dari kegiatannya. “Semakin banyak kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, maka sampah yang akan dihasilkan juga akan semakin banyak,” terangnya, Rabu (23/9). Padahal katanya, tempat pembuangan akhir (TPA) di Kabupaten Temanggung sangat terbatas, sehingga perlu adanya perluasan TPA. Sehingga semua sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Temanggung bisa tertampung dan dikelola dengan baik. Ia menuturkan, dari hari ke hari produksi sampah dari masyarakat tidak pernah mengalami pengurangan, yang ada produksi sampah terus mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat. \"Salah satu upayanya menambah luasan TPA sanggrahan,” ujar Entargo. Baca Juga Tambah Lagi 17 Pasien Positif, Angka Covid-19 di Kabupaten Magelang Terus Naik Ia menyebutkan, lokasi TPA lama yakni seluas 2,3 hektar, lokasi ini dibagi menjadi tiga zona yakni zona 1, 2 dan 3. Lokasi ini mempunyai daya tampung sampah sebanyak 1.447.400 meter kubik. Menurutnya, dengan perkirakan daya tampung tersebut, dari total luasan lahan 2,3 hektar 90 persen lahannya sudah terisi oleh sampah. Saat ini, volume sampah yang masuk ke TPA Sanggrahan dalam seharinya sebanyak 220 meter kubik per hari. Dengan jumlah itu maka diperkirakan pada 2021 mendatang TPA Sanggrahan sudah penuh. Namun demikian pihaknya akan tetap berusaha agar, TPA dengan luasan yang ada sangat terbatas ini tetap bisa menampung sampah dari Temanggung dengan jangka waktu yang lebih lama. Upaya yang dilakukan di antaranya dengan mengedukasi masyarakat terkait dengan persampahan. Sehingga sampah yang masuk ke TPA Sanggrahan bisa berkurang. “Dengan memilah mana sampah yang bisa dimanfaatkan untuk pupuk kompos, mana sampah yang memiliki nilai ekonomi dan berbagai manfaat sampah lainnya,” terangnya. Memang diakuinya, hingga saat ini persoalan sampah memang sudah cukup mengkhawatirkan, sehingga semua lapisan masyarakat harus bersama-sama bergerak dalam mengatasinya. “Beberapa waktu lalu dalam rangka memperingati hari bersih sedunia, kita sudah melaksanakan pilih sampah dan kegiatan lainnya. Dengan kegiatan itu harapan kami masyarakat bisa lebih paham dan bisa melaksanakan secara berkelanjutan,” harapnya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: