Walikota \"Angkat Topi\", Puji Kreativitas Warga Tidar Selatan
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG SELATAN - Walikota Magelang, Sigit Widyonindito \"angkat topi\" terhadap masyarakat di Kelurahan Tidar Selatan, menyibukkan diri di tengah pandemi Covid-19. Di saat pemerintah menganjurkan work from home (WFH) pada April-Juni lalu, masyarakat setempat justru mengembangkan potensi bisnis. \"Lingkungan di sini sangat membanggakan. Ada Kampung Tematik, Kampung Warna Warni, Budidaya Kaktus, Budidaya Tanaman Anggur, bahkan Pak Gubernur (Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo) sudah datang ke sini,\" kata Sigit, saat menjalankan program Mlaku-mlaku Tilik Kampung, belum lama ini. Ia pun takjub dengan kreativitas masyarakat setempat. Ketika di tengah pandemi, sebagian masyarakat disibukkan dengan pendataan bantuan sosial, namun masyarakat Kota Magelang justru menunjukkan bahwa mereka adalah masyarakat yang berdaya. \"Rakyat Kota Magelang itu cerdas-cerdas. Di tengah pandemi, tidak selalu menunggu dapat bantuan atau tidak. Justru mengembangkan potensi diri dengan melakukan budidaya tanaman-tanaman bermanfaat seperti ini,\" ucapnya. Sigit kembali melontarlan pujian dengan masyarakat di Tidar Selatan yang membudidayakan tanaman anggur. Setahu dia, anggur adalah tanaman yang sangat langka dan sukar berbuah di daerah dingin seperti Magelang. Baca Juga Gelar Operasi Yustisi, Jaring Warga Tak Bermasker \"Tapi karena saking kreatifnya masyarakat Tidar Selatan, tanaman anggur bisa berbuah subur. Saya cicipi tadi, sangat manis. Jadi sekarang tidak cuma di Bantul, karena di Kota Magelang juga punya kebun anggur,\" katanya. Ia pun mendorong masyarakat Kota Magelang untuk menyambangi pohon anggur di Tidar Selatan ini. Kini, anggur tidak hanya ada di supermarket saja, tetapi karya warga di Tidar Selatan ini juga kualitasnya diyakini mampu bersaing. \"Bedanya kalau di supermarket sudah didinginkan, tapi di Tidar Selatan masih fresh. Bisa langsung petik dari pohonnya,\" paparnya. Selain kebun anggur, orang nomor satu di Kota Jasa itu juga memuji pembuatan Ipal di wilayah setempat. Dia berharap, gas metan yang dihasilkan dari proses pengolahan limbah tahu ini bisa menggantikan LPG. \"Beban masyarakat membeli LPG jadi terkurangi. Selain itu lingkungannya juga bersih dan sehat, karena memanfaatkan limbah tahu. Strategi masyarakat yang berdaya semacam ini, menurut saya adalah langkah tepat untuk hidup sehat, meningkatkan imunitas, dan terhindar dari virus corona,\" jelasnya. Pemkot Magelang, sebutnya, akan terus mendorong masyarakat agar selalu produktif meski pandemi Covid-19 belum berakhir sampai saat ini. Lahan-lahan milik Pemkot Magelang, kata Sigit, dibebaskan untuk hasil produktif masyarakat. \"Silakan gunakan lahan-lahan Pemkot, kalau punya ide-ide brilian seperti ini pasti akan kami dukung. Gagasan semacam ini diharapkan jadi pelecut semangat masyarakat kita untuk tetap produktif di tengah pandemi,\" pungkasnya. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: