Walikota Magelang Ajak Warga Tionghoa Sukseskan Moncer Serius 2020, Saat Hadiri Open House Imlek

Walikota Magelang Ajak Warga Tionghoa Sukseskan Moncer Serius 2020, Saat Hadiri Open House Imlek

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG  - Hari Raya Imlek memang sudah berakhir. Namun, perayaan itu masih akan terus digelar di Tempat Ibadah Tri Dharma (TTID) Liong Hok Bio Kota Magelang. Termasuk, event pamungkas 14 hari pasca-Imlek yakni Cap Go Meh, 8 Februari 2020. Pembina Yayasan Tri Dharma, David Herman Jaya mengatakan bahwa perayaan Imlek itu sebenarnya merupakan pesta rakyat orang Tionghoa yang sudah menjadi kebudayaan dalam kurun waktu setahun sekali. Menurutnya, banyak anggapan jika Imlek termasuk perayaan ritual agama Konghucu atau Buddha. Padahal, hari raya umat Buddha adalah Waisak. Sedangkan hari raya Konghucu adalah hari lahir Nabi Khong Hu Cu, hari wafatnya, dan hari Genta Rohani. ”Imlek adalah hari besar masyarakat Tionghoa, di manapun berada dan apapun agama mereka. Di Indonesia, Imlek tahun ini sudah memasuki tahun ke-20,” ujar David di sela ”open house” yang digelar Yayasan Tri Bhakti di TTID Kelenteng Liong Hok Bio, Senin (27/1) malam. Kegiatan ini diikuti oleh warga Tionghoa, unsur Forpimda, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan masyarakat di Kota Magelang. Open House menjadi ajang silaturahmi masyarakat Tionghoa dengan sesama, juga masyarakat umum di Kota Magelang tanpa membedakan latar belakang dan agama. Baca Juga Diduga DBD, 30 Warga Secang Dilarikan ke RS ”Kebudayaan Imlek di Indonesia memperkaya dan memperkuat spirit kebhinekaan tunggal ika dengan rasa persaudaraan,” jelasnya. David menyebutkan, setidaknya ada empat makna dari Imlek yakni kegembiraan, persaudaraan, rasa hormat dan berbagi. Empat makna ini menjadi dasar hidup bermasyarakat di Indonesia yang berbhineka namun tunggal ika. ”Semua yang ada di bumi, di bawah langit adalah satu keluarga. Kita ini satu keluarga besar yaitu Indonesia. Kita dipertemukan, diikat dalam wadah NKRI. Perbedaan adalah kebahagiaan sebagai satu saudara, dengan sikap saling menghormati, keinginan untuk berbagi, bukan menyakiti atau menghujat,” tutur David. Sementara itu, Walikota Magelang, Sigit Widyonindito, berharap Imlek tahun ini membawa keberkahan, keberhasilan, dan suka cita. Ia bersyukur suasana Kota Magelang aman, kondusif, sehingga warga Tionghoa dapat merayakan Imlek dengan gembira. ”Terima kasih atas partisipasi masyarakat Tionghoa yang ikut menjadikan Kota Magelang kondusif, tetap sejuk, sehingga Imlek bisa dirayakan dengan penuh suka cita,” tuturnya. Pada kesempatan itu, Sigit mengajak masyarakat Tionghoa untuk ikut menyukseskan tahun kunjungan wisata bertajuk Moncer Serius 2020. Sedikitnya 50 kegiatan akan digelar di sepanjang tahun ini, diawali dengan konser Pasha Ungu, kemudian rencana konser Judika, Didi Kempot, car free night, dan sebagainya. ”Akan ada 50 event sepanjang tahun ini, Magelang akan ramai. Ini untuk mengenalkan Kota Magelang lebih luas. Mohon partispiasi dari teman-teman pengusaha, apa saja bentuknya,” ujarnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: