Warga Baledono Tewas Mengapung di Bogowonto
MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO - Warga Baledono ditemukan tewas mengapung di Sungai Bogowonto, Senin (7/9). Warga RT 1 RW 1 Kampung Plaosan tersebut ditemukan warga setempat sekira pukul 11.00 WIB. Kasubbag Humas Polres Purworejo Iptu Siti Komariah menjelaskan sebelum ditemukan tewas korban atas nama Duane Akbar Angga Dahatama yang beralamat di Kelurahan Baledono Rt 01 Rw 01 Kecamatan Purworejo meminta izin kepada ayahnya akan menyusul kakaknya yang satu bulan lalu telah meninggal dunia. Tidak hanya itu korban juga menitipkan anaknya kepada adik kandungnya sebelum paginya ditemukan meninggal. \"Sehari sebelumnya pada hari Minggu, tanggal 6 September 2020 sekitar Pukul 02.00 WIB, korban dalam keadaaan mabuk berpamitan kepada sudara Bejo Sugiarto selaku ayahnya yang intinya korban menyampaikan akan menyusul kakak kandungnya (bunuh diri) yang mana kebetulan sekitar sebulan yang lalu kakak kandung korban juga telah meninggal dunia,\" katanya Senin (7/9) Siti Komariah menambahkan korban pertama kali ditemukan oleh Much Nasir pada hari Senin, tanggal 7 September 2020 sekitar Pkl 11.00 WIB. Secara tak sengaja Nasir yang saat itu perjalanan dari ladang menuju ke rumahnya saat melewati aliran Sungai Bogowonto Ikut melihat diduga orang terapung di aliran sungai tersebut. Mengetahui hal tersebut Nasir memberitahukan kepada warga sekitar, dan selanjutnya bersama-sama dengan anggota kepolisian melakukan pengecekan, dan ternyata benar ada orang (jenazah) terapung di aliran sungai. \"Kemungkinan orang tersebut meninggal dunia dengan cara bunuh diri dengan menceburkan diri di sungai tersebut. Yang mana sungai tersebut memiliki kedalaman sekitar 3 (tiga) meter),\" katanya. Selanjutnya warga bersama-sama dengan anggota kepolsian dan TNI melakukan evakusai jenazah. Setelah dievakuasi kemudian jenazah langsung diidentifikasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Tjitrowardojo Purworejo. Siti Komariah menambahkan bahwa dari hasil keterangan keluarga memang korban mengalami ganguan kejiwaan yaitu stres tingkat tinggi. Sementara itu Wahyu Prabowo Dokter Tim Medis rumah sakit yang menanganinya menjelaskan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Diduga korban memang murni bunuh diri karena ganguan kejiwaan yang ia alami. \"Tidak ditemukan tanda kekerasan pada korban yang diakibatkan oleh orang lain. Korban diperkirakan meninggal lebih dari 24 jam,\" katanya. (luk)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: